Jakarta, Gatra.com – Jumlah kendaraan pribadi dan umum yang masuk dan keluar dari Jakarta menurun pada masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
"Kementerian Perhubungan juga melaporkan bahwa angka kendaraan bus maupun pribadi yang datang dan keluar dari Jakarta mengalami penurunan," kata Dedy Permadi, Juru Bicara (Jubir) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dalam konferensi pers virtual pada Jumat petang.
Untuk angkutan bus, lanjut Dedy, penurunannya bervariasi, yakni sekitar 30 sampai 60%. Sedangkan untuk angkutan penyeberangan di Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk turun sekitar 30%.
"Sedangkan pergerakan kendaraan pribadi yang menuju Jakarta menurun 28% dan angkutan umum yang menuju Jakarta menurun 15%," ungkapnya.
Adapun untuk kereta api jarak jauh atau antarkota, menurun signifikan hingga 70%. Begitupun angkutan kereta api perkotaan di Bandung Raya, juga menurun 70%. Demikian pula KRL Yogyakarta-Solo, juga menurun sekitar 51%. Namun, untuk KRL Jabodetabek penurunannya masih sekitar 28%.
"Tujuan kita adalah menurunkan mobilitas sampai dengan 50% dari situasi sebelum PPKM Darurat agar penularan bisa dihambat dan angka kesakitan dan kematian dapat diturunkan," ujarnya.