Bangladesh, Gatra.com - Kobaran api besar membakar sebuah gedung pabrik di Bangladesh yang menewaskan sedikitnya 52 orang. Banyak pekerja yang terjebak.
“Mereka terpaksa melompat untuk menyelamatkan diri dari lantai atas,” kata polisi, dikutip AFP, Jumat (9/7).
Sekitar 30 orang lainnya dilaporkan terluka, sementara ratusan keluarga korban dan pekerja terus menunggu dengan cemas di luar pabrik makanan itu, ketika api terus berkobar.
Negara ini telah menjanjikan reformasi sejak bencana Rana Plaza pada 2013, ketika sebuah kompleks dengan sembilan lantai runtuh dan menewaskan lebih dari 1.000 orang. Para kritikus mengatakan standar keselamatan di negara tersebut masih lemah.
Sebelumnya pada Februari 2019, dilaporkan setidaknya 70 orang tewas ketika kobaran api melanda apartemen Dhaka, tempat bahan kimia disimpan secara ilegal.
Kebakaran terakhir terjadi di pabrik Makanan dan Minuman Hashem di Rupganj, sebuah kota industri di luar Dhaka, pada Kamis sore dan masih berkobar hampir 24 jam kemudian.
Sebelumnya dilaporkan ada tiga korban tewas namun terus meningkat ketika petugas pemadam kebakaran mencapai lantai atas dan mengeluarkan puluhan mayat pekerja yang terperangkap api.
Para korban ditemukan hangus dan segera dilarikan ke kamar mayat dengan mobil ambulans. Sejumlah warga yang menyaksikan kejadian memilukan itu berteriak mengungkapkan kesedihan.
Polisi membubarkan ratusan orang yang memblokir jalan dan ada yang terpaksa bentrok dengan petugas.
Inspektur polisi Sheikh Kabirul Islam menyebut sedikitnya 30 orang yang terluka karena melompat dari lantai atas saat api dengan cepat membakar gedung enam lantai itu.
Petugas pemadam kebakaran menyelamatkan 25 orang dari atap pabrik tersebut.
“Setelah api terkendali, kami akan melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di dalam. Kami dapat mengkonfirmasi korban lebih lanjut, jika ada," kata juru bicara dinas pemadam kebakaran, Debashish Bardhan kepada AFP.
Kepala pemadam kebakaran Dhaka, Dinu Moni Sharma mengatakan kebakaran terjadi karena gesekan bahan kimia dan plastik yang sangat mudah terbakar ditimbun di salah satu ruangan di dalam gedung.
Mohammad Saiful, seorang pekerja pabrik yang berhasil menyelamatkan diri mengatakan puluhan orang berada di dalam ketika kobaran api membakar gedung.
“Di lantai tiga, gerbang di kedua tangga ditutup. Rekan lain mengatakan ada 48 orang di dalam. Saya tidak tahu apa yang terjadi pada mereka,” katanya.