Jakarta, Gatra.com – Kasus positif Covid-19 terus bertambah signifikan. Hampir seluruh rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di berbagai daerah dan Jakarta sudah penuh sehingga banyak pasien yang tidak mendapatkan tempat perawatan.
Pasien Covid-19 yang bergejala ringan hingga sedang tidak tidak harus datang ke rumah sakit. Mereka diminta untuk menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah atau tempat isolasi terpadu. Untuk kosultasi secara virtual, pemerintah menggandeng 11 platform telemedicine.
Sementara itu, sejumlah rumah sakit terus menambah kapasitas ruang perawatan, di antaranya dengan mendirikan tenda darurat di halaman atau lokasi lainnya. Chief Marketing Officer SiCepat Ekspress, Wiwin Dewi Herawati, dalam webinar bertajuk "Optimalisasi Logistik Dukung Kemajuan UMKM" pada Kamis (8/7), mengatakan, semua pihak harus ambil bagian dalam penanganan pandemi Covid-19.
"Ini memang perlu adanya gerakan yang harus kita lakukan. Pertama, untuk penanganan Covid. Seperti kita ketahui, sekarang kan lagi chaos, ya lumayan chaos gitu, banyak sekali yang terdampak oleh Covid-19 ini, terutama untuk varian Delta ini karena memang paparannya sangat cepat sekali," ungkapnya.
Wiwin melanjutkan, pihaknya menginisiasi satu gerakan agar semua pihak, baik masyarakat dan dunia usaha untuk ambil bagian dalam penanganan pandemi SARS CoV-2. Rumah sakit (RS) membutuhkan berbagai peralatan untuk menambah kapasitas ruangan, obat, dan berbagai alat kesehatan untuk merawat pasien Covid-19.
"Sekarang rumah sakit membutuhkan beberapa pengadaan untuk program ekstensi rumah sakit. Di Jakarta ada 31 rumah sakit yang harus kita bantu," katanya.
SiCepat bersama Kemenkes dan sejumlah organisasi menginisiasi gerakan Indonesia Pasti Bisa. "Gerakan ini akan kita canangkan mungkin dalam satu minggu [pekan] ke depan. Jadi diharapkan yang sekarang banyak terdampak, paling tidak yang sakit-sakit ini juga bisa teratasi," katanya.
Untuk gerakan ini, Wiwin menyebutkan bahwa pihaknya mengalokasikan dana Rp10 miliar untuk membantu penanganan Covid-19. Alokasinya, di antaranya bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk pemenuhan berbagai kebutuhan tempat isolasi terpusat.
"Untuk pemenuhan dari kebutuhan rumah susun yang ada di Nagrak yang dialokasikan untuk yang Isoman. Kemarin kami menyumbangkan lebih dari 1.100 tempat tidur, dari kasur dan lain-lainnya, kami sudah membelikan kasur senilai Rp1 miliar," katanya.
Bukan hanya itu, juga untuk memenuhi berbagai kebutuhan di 31 RS di Jakarta. "Itu macam-macam kebutuhannya karena di 31 RS yang ada di Jakarta itu sekarang membuka tenda darurat, karena di dalam gedungnya sendiri, di IGD sudah penuh," ungkapnya.
Adapun yang diperlukan puluhan rumah sakit tersebut, lanjut Wiwin, di antaranya oksigen dan tempat tidur pasien. "Jadi kita membelikan peralatan yang dibutuhkan oleh rumah sakit," katanya.
Menurut Wiwin, pihaknya juga siap menyediakan personel pengiriman obat untuk mendukung program telemedicine yang telah diluncurkan pemerintah menggandeng 11 platform telemedicine.
"Itu pengiriman obatanya oleh SiCepat, saat ini sudah berjalan untuk DKI dan Jawa Barat. Jawa Barat dengan aplikasi Pikobar, hari Rabu kemarin baru dilucurkan oleh Gubernur Ridwan Kamil. Jadi untuk pengantarannya yang di DKI, ekslusif dengan SiCepat, untuk Jabar kebetulan kami dapat akses dari Asperindo. Jadi ada 2 operator kurir yang mengantarkan obat sampai ke tangan pasien Isoman Covid-19," katanya.