London, Gatra.com – Adanya laporan bahwa mahasiswa Inggris menggunakan berbagai minuman untuk mendapatkan hasil tes positif COVID-19 palsu, mendorong peneliti University of Liverpool mempelajari efek penerapan minuman ringan dan pemanis buatan pada hasil tes swab.
Dikutip Reuters, Kamis (8/7), diketahui, remaja di Inggris telah menemukan cara menggunakan minuman ringan untuk memalsukan hasil tes positif COVID-19, dan studi baru memperingatkan sekolah dan kelompok lain untuk waspada terhadap sejumlah minuman tersebut.
Menurut beberapa laporan media selama minggu pertama bulan Juli, sebuah video yang diunggah ke media sosial dengan tagar #fakecovidtest# menunjukkan remaja menerapkan berbagai cairan untuk tes antigen COVID-19 secara cepat. Tes ini dapat mengumpulkan jutaan penayangan.
Para peneliti melaporkan pada hari Senin di medRxiv, bahwa ada empat pemanis yang diuji oleh para peneliti dan menghasilkan hasil negatif pada tes cepat COVID-19.
Namun ada 10 lainnya dari 14 minuman ringan justru menghasilkan hasil positif atau positif lemah, meski sejauh ini belum diketahui secara jelas antara hasil tes dan bahan minuman ringan tersebut.
Sejak Maret, sekolah-sekolah di Inggris telah meminta siswa tanpa gejala untuk melakukan tes dua kali seminggu, sebagaimana catatan para peneliti.
Jika hasil tes positif, maka itu dapat menyebabkan siswa seluruh kelas harus mengisolasi diri di rumah.
Berdasarkan temuan mereka, maka disarankan pengujian tes harus dilakukan pertama kali di pagi hari, sebelum konsumsi makanan atau minuman apa pun, dan diawasi jika memungkinkan.