Home Kesehatan Kekerasan Verbal Hantui Anak Selama Pandemi Covid-19

Kekerasan Verbal Hantui Anak Selama Pandemi Covid-19

Jakarta, Gatra.com - Psikolog Klinis Anak RS YARSI, Devi Sani Rezki, mengungkapkan bahwa dalam proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi Covid-19, anak-anak kerap diterpa kekerasan verbal dari orang tuanya.

Devi menuturkan bahwa hal tersebut terjadi dalam tingkat yang cukup tinggi, yakni 62%. Ia merujuk pada survei Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) terhadap lebih dari 3.200 anak SD sampai SMA pada Juli 2020 lalu.

“Ketika kita baca lagi survei ini, kekerasan verbalnya dalam hal apa? Ternyata kekerasan verbalnya itu dalam hal belajar, bukan dalam hal lain-lain. Kekerasan verbalnya itu adalah dalam hal pendidikannya,” ujar Devi dalam webinar bertajuk Pentingnya Menjaga Imun dan Psikologis Peserta Didik Menghadapi Tahun Ajaran baru yang digelar Kamis, (7/8/2021).

“Ya, mungkin karena sekarang orang tua melihat ya anaknya belajar secara daring di rumah. Akhirnya ada ekspektasi tertentu gitu pada anak yang mungkin tidak sesuai dengan kemampuannya dia di saat itu sehingga muncullah banyaknya kekerasan verbal, terutama dalam area-area pendidikan seperti merendahkan anak itu tidak bisa, ya, memaksa dia di luar kemampuannya terkait sebuah mata pelajaran,” ujar Devi.

Oleh karena itu, Devi mengimbau kepada publik, terutama orang tua, agar menaruh perhatian pada persoalan ini. Menurutnya, kekerasan verbal semacam ini bisa berbuntut pada adanya gangguan depresi dan gangguan psikis lainnya pada anak.

“Terutama kalau saya bilang anak Indonesia ya dan juga yang usianya itu masih SD awal kelas 1-4, dia itu belum terlalu punya kemampuan sebenarnya untuk mengidentifikasi perasaan dan kemudian mengelolanya karena perasaan ini ataupun emosi ini sangat berkaitan erat dengan kesehatan mental di masa-masa sekarang ini,” ucap Devi.

216