Banyumas, Gatra.com– Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM memastikan ketersediaan tabung oksigen untuk keperluan medis rumah sakit umum daerah (RSUD) di Purbalingga mencukupi. Karenanya, masyarakat diimbau untuk tak panik dengan melakukan pembelian oksigen besar-besaran. Tiwi mengakui, beberapa hari yang lalu stok oksigen di sejumlah RS memang terbatas, namun tidak bisa disebut kurang. Hanya saja, untuk keamanan stok, suplai oksigen perlu dipercepat.
Salah satu langkah yang dilakukan yakni terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Pemprov Jateng mendorong produsen oksigen agar bisa memenuhi kebutuhan tiap rumah sakit. “Kami selalu berkoordinasi dengan Pemprov melalui Dinas Kesehatan, beberapa hari yang lalu memang stok oksigen di RSUD jumlahnya sangat terbatas. Kalau di (RSUD) Goeteng tersisa 50 unit dan (RSUD) Panti Nugroho ada 37. Ini kami langsung telpon Dinkes Inyaallah dalam waktu beberapa hari ke depan ini stok oksigen akan didropping,” kata Bupati Tiwi, dalam keteranganya, dikutip Rabu malam (7/7).
Ia berharap dengan koordinasi dan dropping oksigen medis nantinya tidak sampai terjadi jeda waktu kekosongan. terlebih keberadaannya sangat dibutuhkan terutama untuk para pasien yang mengalami gangguan pernafasan. “Sejauh ini masih terpenuhi, tidak sampai terjadi kekosongan. Oksigen kita ploting berdasarkan kapasitas dan kebutuhannya, masing-masing rumah sakit pasti tahu datanya berapa sehingga ada skala prioritas,” ungkapnya.
Seperti diketahui, kelangkaan oksigen sempat terjadi di berbagai daerah. Salah satunya di Banjarnegara, kabupaten yang berbatasan langsung dengan Purbalingga di sisi timur. Bahkan, di Banjarnegara rumah sakit sampai harus meminta bantuan penjual dan petambak ikan demi suplai oksigen. Di Cilacap, mobil suplier oksigen sampai harus dijemput dan dikawal oleh Satpol PP dan Satgas Covid-19. Ini dilakukan agar perjalanan lancar dan suplai oksigen tak terganggu.