Keneyam, Gatra.com- Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyikapi berita penembakan 3 anggota TNI di Distrik Yal, Kabupaten Nduga, Papua. Komandan Operasi Kodap III Ndugama Darakma Mayor Pemne Kogeya mengaku menunggu laporan dari lapangan terkait peristiwa itu. "Kami harap semua pihak mohon bersabar," katanya di Markas Alguru, Ndugama, 07/07.
"Kami belum bisa komentar karena belum ada laporan resmi dari lapangan," katanya. Walaupun pihak TNI-Polri sudah mengumumkan, mereka mengaku tidak terpengaruh. "Kami tetap menunggu sampai penanggung jawab komando lapangan laporkan, baru kami akan umumkan secara resmi," tutur Pemne Kogeya.
"Selama ini kami banyak tembak mati pasukan TNI-Polri, namun selalu sembunyikan rapi. Ada apa berita ini langsung disambut dengan hangat dan menyenangkan ke publik?" tanyanya.
"Kami Kodap III Ndugama Darakma memiliki 13 Batalion dan 3 Kowip serta satu Kodap dan pasukan kami sudah terpencar di 32 Distrik dan Seluruh Kota Papua dan Ndugama. Maka penembakan seperti ini kami tetap menunggu sampai ada laporan resmi dari komando lapangan melaporkan kepada kami, baru bisa umumkan. Oleh karena itu sementara semua pihak tetap menahan dulu," katanya.
Seperti diberitakan, tiga prajurit TNI ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua. Pasukan ini tergabung dalam Satgas Pinang Sirih. Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan di Jayapura mengatakan bahwa kondisi ketiganya stabil.
Satgas Pinrang Sirih terlibat kontak tembak dengan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya di Distrik Yal, Kabupaten Nduga. Dalam kontak tembak tersebut tiga prajurit terluka, yaitu Praka Sigit luka tembak di bagian punggung, Pratu Masmur terserempet pada kepala, dan Prada Rudi terkena recoset di bawah hidung.