Home Kesehatan Buka Sentra Vaksin, Kalbis Institute Targetkan 3 Ribu Penerima

Buka Sentra Vaksin, Kalbis Institute Targetkan 3 Ribu Penerima

Jakarta, Gatra.com Percepatan program vaksinasi guna mengakselerasi terciptanya herd immunity menjadi hal yang tengah dikejar di Tanah Air. Pembukaan sentra vaksinasi di berbagai lembaga pun menjadi strategi percepatan yang tengah didorong. Salah satunya adalah pembukaan sentra vaksinasi di sektor perguruan tinggi.

Perguruan tinggi Kalbis Institute menjadi salah satu kampus yang telah membuka sentra vaksinasi yang diperuntukan kepada masyarakat umum, khususnya tenaga pendidik, mahasiswa, serta korporasi.

Panitia Penyelenggara Vaksinasi Kalbis Institute, Raymond Christanto, menyampaikan, pihaknya menggandeng Indonesia International Institute for Life Sciences (I3L) sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam memerangi Covid-19 tersebut.

"Sentra Vaksinasi di sini menargetkan 3.000 orang dalam kurun waktu empat hari. Harapannya, kami bisa mencapai jumlah tersebut agar semua orang dari berbagai kalangan bisa divaksin demi mengejar percepatan," kata Raymond di Jakarta, Selasa (6/7).

Target tersebut diakui Raymond sesuai dengan ketersediaan vaksin yang ada di sentra vaksinasi tersebut. ia menjelaskan bahwa vaksin yang digunakan yakni Sinovac dan akan dilakukan pemberian vaksin sebanyak 2 kali kepada penerima vaksin. Oleh karenanya, Raymond mengajak siapa pun yang hendak divaksin untuk tidak ragu mendatangi sentra vaksin di Kalbis Institute.

"Vaksin diberikan untuk semua orang yang sudah berusia 18 tahun ke atas dan bisa menunjukkan KTP," ujarnya.

Sementara itu, Rektor Kalbis Institute, Naik Henokh Parmenas, berharap dengan adanya sentra vaksinasi ini bisa menjadi salah satu pilar penting dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan setelah pandemi, khususnya dalam bidang pendidikan dan ekonomi di Indonesia.

"Penanganan Covid-19 tidak bisa dijalankan sendiri, semua pihak harus terlibat dan kami sebagai penyedia pendidikan tinggi berkomitmen untuk berkontribusi penuh dalam penanganan Covid-19 ini, termasuk dalam proses pemulihan setelah pandemi," ujarnya.

93