Cilacap, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mengoperasikan empat Puskesmas Rawat Inap di empat wilayah dan satu klinik PMI sebagai fasilitas perawatan pasien Covid-19 untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah pasien.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Cilacap M Wijaya mengatakan langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi membludaknya pasien Covid-19 di 12 RS rujukan. Pasalnya, jumlah kasus aktif Covid-19 beberapa pekan terakhir meningkat dan belum menunjukkan tren menurun.
Empat puskesmas tersebut yakni, Puskesmas 2 Adipala, Puskesmas Gandrungmangu, Puskemas Bantarsari dan Puskesmas Rawat Inap Binangun. Keempat Puskesmas tersebut dinilai memiliki fasilitas yang memadai sebagai tempat perawatan pasien Covid-19.
Dikhawatirkan RS rujukan tak mampu lagi menampung pasien Covid-19 alias kolaps. Karenanya, Pemkab Cilacap mengoperasikan empat Puskesmas Rawat Inap yang memiliki fasilitas medis memadai sebagai tempat perawatan Covid-19.
“Sementara ya, beberapa Puskesmas langsung membuka poli untuk penanganan Covid-19. Ada lima ya. (Puskesmas) Adipala 2, Gandrungmangu, Bantarsari, Binangun, dan Klinik PMI ya,” katanya.
Dengan penambahan faskes perawatan Covid-19 tersebut, total ada 17 faskes perawatan Covid-19 dengan kapasitas mendekati 1.000 bed. Namun Wijaya mengaku belum menerima informasi perihal Bed Occupancy Ratio (BOR) di seluruh faskes perawatan Covid-19.
“Ya, jadi masing-masing Puskesmas, saat memungkinkan langsung merawat pasien Covid-19,” ujarnya.
M Wijaya menambahkan, selain menambah fasilitas perawatan Covid-19, langkah kuratif juga dilakukan Satgas Covid-19 dengan mengutamakan pasien gejala berat dan sedang yang dirawat di RS. Sedangkan pasien bergejala ringan atau bahkan tak bergejala (OTG) menjalani isolasi mandiri.
Mengutip data Satgas Covid-19, Rabu (7/7/2021), jumlah kasus aktif Covid-19 mencapai 2.784 orang, atau bertambah 121 orang dibanding hari sebelumnya. Sementara, jumlah kasus aktif total jumlah terkonfirmasi Covid-19 di Cilacap mencapai 18.096 orang.