Banyumas, Gatra.com– Tim SAR gabungan berhasil menemukan seorang remaja yang tenggelam di Sungai Kedung Crucuk, Sungai Gintung, Desa Sidareja, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (7/7). Remaja atas nama Andif (15) itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap, I Nyoman Sidakarya mengatakan korban ditemukan pada pukul 08.30 WIB. Korban ditemukan tak jauh dari titik di mana dia tenggelam di titik yang diketahui merupakan kedung atau palung sungai itu. “Korban kita temukan dengan cara penyelaman dengan kedalaman sekitar 5-7 meter di boleran (pusaran) sungai dan masih di lokasi kejadian,” katanya.
Sebelumnya, korban yang merupakan warga RT 15 RW 06 Desa Sidareja, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga tersebut dilaporkan hilang tenggelam pada Selasa (6/7), sekitar pukul 17.00 WIB.
Kala itu, korban tenggelam saat sedang mandi bersama lima rekannya, yakni Candra Ali (15) dan Sunan (26) warga Desa Selakambang, Kecamatan Kaligondang. Selain itu, Ridho (15), Galih (12), Adit (16), warga Desa Pagerandong, Kecamatan Kaligondang.
Nahas, mendekati petang, korban tenggelam diduga karena kelelahan. Diperkirakan korban tenggelam di titik yang berkedalaman sekitar 7-10 meter. "Pertama kali kejadian Pada Selasa (6/7) Pukul 14.00 Wib bahwa korban sedang mandi di Kedung Crucuk Sungai Gintung Bahwa sebelum kejadian, korban diketahui mandi di sungai tersebut bersama dengan lima orang temannya,” ucapnya.
Basarnas Cilacap, kata Nyoman, mengirimkan satu regu tim SAR dan langsung berangkat ke lokasi kejadian. Lantaran tiba pada malam hari, maka pencarian baru dilakukan pada Rabu pagi. Pada Selasa malam pencarian juga tetap dilakukan meski secara terbatas. Bahkan, sejumlah warga sudah melakukan penyelaman dengan cara manual, namun korban urung ditemukan
Akhirnya, setelah penyemalaman dengan peralatan lengkap, korban ditemukan tak lama setelah dimulainya operasi SAR hari kedua. Korban ditemukan di boleran, atau aliran air berputar berkedalaman sekitar 7 meter. “Dan setelah di temukanya korban secara resmi untuk Operasi SAR kita nyatakan di tutup dan semua. Unsur kita kembalikan ke kesatuanya masing-masing,” ucap dia.
Nyoman mengimbau agar masyarakat mengenali wilayah berbahaya, seperti Sungai atau palung sungai yang memiliki arus berbahaya. Sebab, seringkali aliran tersebut menyedot ke bawah sehingga kerap menyebabkan korban jiwa.
Ia juga berterima kasih kepada SAR lain yang turut bergabung dalam pencarian ini. Selain Basarnas, ada pula unsur SAR terdiri dari BPBD Purbalingga, Polsek Kaligondang, Koramil Kaligondang, Satpol PP, SAR Purbalingga, SAR Perwira, RAPI, PMI, Serayu Rescue, Cilacap Rescue, Pramuka Peduli, Bagana dan warga sekitar.