Jakarta, Gatra.com - Seorang analisis data pemerintah India menunjukkan tingkat kematian akibat virus corona di India mencapai rekor tertinggi pada bulan Juni 2021 lalu, setelah kasusnya memuncak pada awal Mei. Hal ini muncul ketika banyaknya tekanan kepada pihak berwenang untuk secara akurat melaporkan kasus kematian dari gelombang kedua virus tersebut.
Dilansir dari kantor berita Reuters pada Selasa, (6/7) peningkatan besar dalam infeksi ini terjadi pada bulan April dan Mei. Di mana, sebagian besar didorong oleh varian Delta yang lebih menular dan berbahaya serta membuat sistem kesehatan India bertekuk lutut.
India telah secara resmi melaporkan 403.281 kematian dari 29,75 juta orang yang telah tertular virus tersebut. Sementara itu, negara berpenduduk 1,35 miliar orang tersebut melaporkan kematiannya lebih sedikit daripada Amerika Serikat dan Brasil. Namun, beberapa ahli percaya kasus aktual dan jumlah kematiannya tentu beberapa kali lebih tinggi.
Berdasarkan data yang dilaporkan oleh otoritas negara bagian dan dikumpulkan oleh Kementerian Kesehatan India, tingkat kematian kasus COVID-19 melonjak menjadi sekitar 3% pada bulan Juni dari 1,26% pada Oktober lalu.
Secara keseluruhan, tingkat kematian di India yang dilaporkan adalah sebesar 1,31%, hal ini menjadi salah satu negara yang terendah di dunia, yang disoroti oleh pemerintah sebagai tanda efektivitas respons terhadap pandemi.
"Kami tahu di bagian awal gelombang kedua bahwa pandemi sebagian besar terjadi di India utara dan pelaporan di sana tidak sebaik negara bagian lain," kata Chandrakant Lahariya, Ahli Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat di New Delhi, India.
Sebaliknya, kata Lahariya, negara-negara bagian selatan yang lebih maju telah melaporkan data yang lebih baik ketika mereka terkena virus corona. Seraya menambahkan, bahwa lebih banyak kematian tengah dicatat saat ini dan menyusul protes publik atas kurang tepatnya perhitungan kasus menular tersebut.
Negara bagian Bihar utara yang padat dan miskin, misalnya, telah meningkatkan jumlah kematiannya sekitar 4.000 pada satu hari di awal Juni setelah pengadilan memerintahkan untuk audit.
Kemudian, negara bagian Maharashtra yang terkena dampak terburuk di India juga meningkatkan jumlah kematian COVID-19 secara tajam lebih tinggi setelah ditemukannya ribuan kasus yang tak dilaporkan.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan juga tidak segera menanggapi permintaan komentar dari kantor berita Reuters.