Wonogiri, Gatra.com - Mengantisipasi menipisnya stok oksigen medis di tengah melonjaknya kasus Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri membentuk tim khusus. Tim ini bertugas melakukan jemput bola sejumlah tabung oksigen medis untuk para pasien positif yang dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19.
Diketahui permintaan oksigen medis melonjak tajam seiring peningkatan kasus Covid-19 di Wonogiri hingga 120 persen pada beberapa pekan lalu. Saat itu, tingkat keterisian tempat tidur di sembilan rumah sakit rujukan Covid-19 nyaris penuh.
Bupati Wonogiri sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Wonogiri, Joko Sutopo mengatakan, para pasien positif yang dirawat di rumah sakit mengalami gejala sedang hingga berat. Mereka membutuhkan oksigen medis untuk membantu pernapasan. Hal ini berimbas pada permintaan oksigen medis meningkat tajam di rumah sakit rujukan Covid-19.
"Kami membentuk tim khusus yang bertugas melakukan jemput bola oksigen medis. Tak perlu lagi menunggu suplai oksigen medis dari distributor. Terlalu lama padahal pasien positif yang mengalami sesak napas berat harus segera dibantu terapi oksigen," kata pria yang akrab disapa Jekek ini, pada Selasa (6/7).
Jekek mengaku, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Tengah terkait pendistribusian oksigen medis ke sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19. Pemerintah harus segera mengambil langkah responsif untuk mengatasi minimnya stok oksigen medis di rumah sakit.
"Upaya jemput bola oksigen medis dilakukan sejak sepekan terakhir. Saat ini, stok oksigen medis di rumah sakit masih memadai. Kami tak ingin kasus kritisnya oksigen medis di RSUP Dr Sardjito, Jogja terjadi di Wonogiri. Tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit mulai turun," terangnya.
Berdasarkan website resmi Pemkab Wonogiri per Minggu (4/7), tingkat keterisian tempat tidur ruang isolasi di rumah sakit sekitar 71,1 persen. Sedangkan tingkat keterisian tempat tidur intensive care unit (ICU) di rumah sakit sekitar 55,9 persen.