Miami, Gatra.com - Jumlah korban tewas akibat runtuhnya apartemen di daerah Miami, Florida bertambah menjadi 28 orang setelah dilakukan pembongkaran dari sisa puing reruntuhan bangunan.
Sementara itu 117 orang lainnya masih dinyatakan hilang setelah 11 hari bangunan 12 lantai tersebut runtuh. Pencarian dan penyelamatan terus berlanjut hampir sepanjang waktu, hanya berhenti ketika cuaca buruk datang.
Sebelumnya pada 24 Juni lalu, sekitar separuh dari bangunan tersebut runtuh. Para petugas penyelamat terpaksa dijauhkan dari bagian gedung yang tidak stabil demi melindungi keselamatan mereka.
Badai Tropis Elsa di Karibia turut memperburuk keadaan sehingga dapat mengancam meruntuhkan sisa-sisa bangunan. Pada akhirnya para pejabat memerintahkan bangunan itu untuk dibongkar.
"Tim pencarian dan penyelamatan sudah bisa mencari di seluruh bagian yang runtuh setelah dilakukan pembongkaran bangunan," ujar Wali Kota Miami, Daniella Levine Cava, dilansir dari Reuters, Selasa (6/7).
Meski belum ada korban selamat yang ditarik dari dalam reruntuhan sejak tragedi itu terjadi. Para pejabat secara terbuka mengungkapkan harapan untuk menemukan korban selamat betapapun kecilnya kemungkinan tersebut.
Sebagai informasi, hingga saat ini tim penyelidik belum menentukan apa penyebab bangunan berusia 40 tahun itu runtuh. Sebuah laporan teknik pada tahun 2018 menemukan kekurangan struktural yang sekarang masih menjadi fokus penyelidikan.