Tegal, Gatra.com - Ketersediaan oksigen di rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Tegal, Jawa Tengah mengkhawatirkan. Stok yang ada akan habis dalam waktu beberapa jam saja.
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengungkapkan, persediaan oksigen di rumah sakit sudah menipis. Stok yang ada saat ini akan habis dalam waktu kurang dari 24 jam.
"Ini oksigen di Kota Tegal langka. (Oksigen di rumah sakit) diperkirakan jam 12 malam ini sudah habis," ungkap Dedy Yon usai mengikuti rapat koordinasi penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Tengah secara virtual di Dinas Kominfo Kota Tegal, Senin (5/7).
Menurut Dedy Yon, penambahan oksigen sudah diupayakan melalui Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pasokan rencananya akan didatangkan dari Kabupaten Kendal atau Kota Semarang.
"Sudah kita minta, tadi disampaikan juga oleh kadinkes provinsi ini nanti akan ditambahkan dan dikirim secepatnya," ujarnya.
Dedy Yon mengaku belum dapat memastikan berapa jumlah oksigen yang akan dikirim tersebut. Dia hanya menyebut pengiriman akan dikawal oleh kepolisian agar bisa segera sampai di rumah sakit yang membutuhkan. "Berapa jumlahnya belum tahu, yang penting malam ini bisa teratasi," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari juga mengakui sudah menipisnya stok oksigen di tiga rumah sakit rujukan Covid-19. Padahal ketersediaanya diperlukan dalam jumlah banyak untuk penanganan pasien Covid-19 yang jumlahnya terus meningkat.
"Jumlah pasien meningkat sehingga yang kebutuhan oksigen juga meningkat. Ini semua rumah sakit stok oksigennya menipis," katanya, Senin (5/7).
Menurut Prima, terakhir kali pasokan oksigen datang Senin (5/7) pagi sebanyak 15 tabung dari Semarang. Namun jumlah itu dipastikan akan langsung habis.
"Ada 15 tabung itu paling untuk satu jam saja. Untuk back up sampai pasokan datang lagi," ucapnya.
Prima mengatakan, kondisi ruang isolasi rumah sakit rujukan Covid-19 sudah penuh. Hal ini membuat pasien yang datang harus antri terlebih dahulu di ruang GD sebelum mendapat tempat tidur.
Kondisi ini salah satunya terjadi RSUD Kardinah yang merupakan rumah sakit rujukan Covid-19 lini pertama. "Rumah sakit sudah penuh, tadi pagi di IGD saja antrean pasien Covid-19 ada 17 orang," ungkapnya.
Prima meminta agar masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan mengurangi mobilitas untuk mencegah tertular Covid-19 atau menulari sehingga rumah sakit tak kewalahan.
"Kuncinya prokes diperketat, jangan keluar rumah kalau tidak penting banget, jangan kumpul-kumpul. Kalau sudah sakit susah, karena oksigennya menipis, nyarinya susah," tandasnya.