Jakarta, Gatra.com - Kasus yang terkonfirmasi positif COVID-19 di rumah sakit di daerah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta (DKI Jakarta) dan beberapa wilayah di Pulau Jawa saat ini meningkat tajam dan telah melebihi batas kapasitas rumah sakit.
"Seperti saya katakan tadi, sekarang mulai ditata. Orang yang boleh masuk rumah sakit itu siapa, artinya tingkat penyakitnya," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, lewat Zoom dalam konferensi pers secara daring dengan topik "Layanan Telemedicine untuk Pasien Isolasi Mandiri", yang disiarkan langsung via kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI pada Senin pagi, (5/7).
Koodinator Pembelakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Wilayah Jawa-Bali ini, menyebut jika pasien virus menular tersebut saturasinya di atas angka 95 atau menduduki 94, dengan tidak memiliki tanda-tanda yang jelas atau Orang Tanpa Gejala (OTG), maka pemerintah menyarankan agar mereka melakukan isolasi mandiri atau isoman.
Ia mengatakan telemedicine telah dibangun oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dengan bekerja sama lewat 11 platform telemedicine. Seperti Alodokter, GetWell, Good Doctor, Halodoc, KlikDokter, KlinikGo, Link Sehat, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ dan YesDok.
"Sehingga demikian akan mengurangi pressure ke apa namanya, ke rumah sakit gitu. Jadi rumah sakit hanya buat-buat orang yang betul-betul sudah sangat-sangat membutuhkan. Yang lain, itu saya kira bisa dilakukan dengan isolasi mandiri dengan tadi telemedicine dengan kriteria yang jelas," terang Luhut.
Mengenai obat, sambungnya, juga akan disiapkan dan sekarang juga kalau melihat di e-catalog sudah ada oksigen konsentrator yang juga bisa dibeli di sana jika ingin punya sendiri di rumah.
"Dan pemerintah juga, tadi saya kira Menteri Kesehatan dengan Menteri Perindustrian sudah bicara dan mereka juga mungkin akan mengadakan hal itu. Tapi buat orang-orang yang ingin membeli sendiri juga bisa didapat di e-catalog," ucap Luhut.