Home Kesehatan Epidemiologi Undip Sebut 3 Faktor Bikin Lonjakkan Kasus Covid-19

Epidemiologi Undip Sebut 3 Faktor Bikin Lonjakkan Kasus Covid-19

Semarang, Gatra.com - Pakar epidemiologi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Prof. Dr.dr. Suharyo Hadisaputro menyebutkan ada tiga faktor penyebab terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia, termasuk di Jawa Tengah (Jateng).

Menurutnya, ketiga faktor itu adalah, masyarakat tidak sepenuhnya melakukan kegiatan protokol kesehatan (prokes), adanya Covid-19 baru varia Delta atau varian India, dan cakupan vaksinasi Covid-19 yang belum memadai.

“Jadi Covid-19 baru varian Delta bukan faktor utama melonjaknya kasus Corona akhir-akhir, karena jumlah yang terpapar Covid-19 varian Delta di Indonesia masih kecil yakni 382 kasus,” katanya dalam rilis di Semarang, Ahad (4/6).

Lebih lanjut Prof. Suharyo menyatakan, saat ini masyarakat belum sepenuhnya menyadari pentingnya prokes. Masyarakat mengabaikan kegiatan-kegiatan yang dapat memicu penularan Covid-19 yang disebut titik lengah.

Titik lengah masyarakat itu antara lain, makan bersama, walaupun sebelumnya memakai masker, kalau makan pasti dibuka dan kemudian berbincang tanpa memperdulikan siapa yang diajak bicara orang tanpa gejala (OTG) atau tidak.

Acara pemakaman, yang banyak dihadiri keluarga, karena simpati, rasa iba, dan lainnya sering juga dengan tidak menyadari menyentuh tangan, wajah dan lainnya.

Rapat luring, olahraga bersama semula jaga jarak 1-2 meter, tetapi setelah selesai dilanjut dengan kumpul-kumpul, foto selfi, bincang-bincang lupa memakai masker.

Foto bersama semula memakai masker, supaya wajah kelihatan, bergaya, senyum ketawa harus lepas masker, kunjungan rumah ke tempat saudara, waktu Idulfitri 1442/2021. Transportasi umum, bepergian ke mal, swalayan, restoran, belanja ke pasar tradisional, serta acara pernikahan.

“Titik lengah masyarakat ini ikut menjadi pemicu melonjaknya Covid-19,” ujarnya.

Menurut Prof. Suharyo ada 10 jenis varian dari virus Corona, Alfa (Varian Inggris, B.1.1.7), Beta (Varian Afrika B1.351), Gamma (Varian Brasil P.1), Delta (Varian India B1.617.2), Epsilon (Varian Amerika B.1.427/B.1.429), Zeta (Varian Brazil P.2.), Theta (Varian Filipina P.3), Eta (varian banyak negara B.1.t.525), Lota (varian Amerika B.1.526), dan Kappa (varian India B.1.617.1).

“Saat ini yang dikhawatirkan adalah Covid-19 varian Delta karena penyebaran tinggi, menyebabkan penyakit lebih ganas, dan mungkin mempengaruhi efektivitas vaksinasi,” katanya.

Untuk mengurangi lonjakan Covid-19, Prof. Suharyo mengajak masyarakat untuk disiplin prokes memakain masker, mencuci tangan memakai sabun, menjaga jarak, dan mengurangai titik lengah.

Selain itu pemerintah perlu memperluas testing dan tracing serta meningkatkan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat.

“Dalam mengurangi laju angka Covid-19 keterlibatan masyarakat sangat diperlukan disamping kepedulian pemerintah,” ujarnya.

1476