Sleman, Gatra.com - RSUP Dr. Sardjito mengalami kelangkaan oksigen karena membeludaknya pasien di tengah lonjakan kasus Covid-19. Sejumlah pasien meninggal di tengah kondisi itu.
"Jauh hari kami telah melakukan upaya-upaya antisipasi. Salah satunya sejak 29 Juni 2021, RSUP Dr Sardjito telah berkoordinasi dengan suplayer oksigen PT. Samator dan PT. Surya Gas untuk mendapatkan pasokan oksigen secara rutin dan memenuhi kebutuhan," papar Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, Rukmono Siswishanto, dalam keterangan tertulis, Minggu (4/7).
Pada Sabtu (3/7) siang, oksigen di RS terbesar dan rujukak di DIY dan Jateng itu mulai menipis. Pihak RS pun menggelar pertemuan lanjutan dengan penyedia oksigen.
"Hal ini mengingat kebutuhan oksigen dan jumlah pasien yang makin banyak di RSUP Dr Sardjito berakibat menipisnya persediaan baik untuk oksigen central berupa liquid maupun oksigen tabung," tuturnya.
Apalagi kemudian pasien-pasien terus masuk secara bersamaan sejak Jumat (2/7), persediaan oksigen makin menipis.
RSUP Dr Sardjito menyebut telah mengatur ulang semua penggunaan oksigen oleh pasien, serta mengirim surat permohonan dukungan ke Menkes RI, Dirjen Pelayanan Kesehatan, Gubernur, BPBD, Dinas Kesehatan, Persi dan Dewan Pengawas.
"Intinya melaporkan bahwa Direktur RSUP Dr. Sardjito sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan pasokan oksigen dari penyedia maupun tempat lain, namun sampai saat itu jam 15.00 WIB, rumah sakit masih mengalami kendala," katanya.
Menurut Rukmono, pasokan oksigen saat itu diperkirakan paling cepat sampai ke RSUP Dr. Sardjito pada Minggu (4/7) pukul 12.00 WIB.
Selain itu, saat itu RSUP Dr. Sardjito juga melaporkan pasokan oksigen bakal mengalami penurunan pada Sabtu (3/7) mulai pukul 16.00 WIB hingga kehabisan persediaan oksigen yang diprediksi pada pukul 18.00 WIB.
"Namun pada kenyataannya oksigen central habis pada sekitar pukul 20.00 WIB," ujar Rukmono.
Menurutnya, dari kondisi tersebut, perawatan pasien beralih menggunakan oksigen-oksigen tabung atau oksigen cadangan, termasuk pinjaman dari RS Akademik UGM dan RSGM/FKG UGM serta Polda DIY.
"Pukul 00.15 WIB bantuan Polda DIY sebanyak 100 tabung datang dan langsung didistribusikan ke bangsal-bangsal perawatan sambil menunggu kedatangan pasokan dari penyedia oksigen," katanya.
Pada Minggu pukul 03.40 WIB, truk oksigen liquid pertama masuk dan mengisi tabung utama, sehingga oksigen central berfungsi kembali. Truk kedua tiba pukul 04.45 WIB.
"Dengan datangnya pengisian ini, pelayanan untuk sementara sudah menggunakan oksegen sentral kembali. Kami berharap ke depan oksigen ini terus lancar dipasok oleh penyedia oksigen," katanya.
Menurutnya, RS Sardjito telah berhemat seoptimal mungkin terhadap penggunaan oksigen.
"Namun karena pandemik ini melanda seluruh negeri dan semua membutuhkan oksigen, pasokan oksigen menjadi terganggu," tuturnya.
Rukmono menyebut kematian 63 pasien merupakan akumulasi sejak Sabtu pagi sampai Minggu pagi tadi.
"Sedangkan yang meninggal pasca oksigen central habis pukul 20.00 WIB maka kami sampaikan jumlahnya 33 pasien," katanya
Dalam kondisi tersebut, semua pasien yang tidak tersuplai oksigen central maka tetap tmendapat suplai oksigen dari tabung, termasuk bantuan dari Polda DIY sejumlah 100 tabung.
Hingga kini, RSUP Dr Sardjito telah menyediakan tempat tidur untuk pasien Covid-19 sebanyak 35% dari total kapasitas.
"Pasien yang datang jauh lebih banyak dari kemampuan daya tampung rumah sakit," katanya.
Pada Sabtu, DIY mencatat tambahan kasus Covid-19 luar biasa. Kepala Bagian Humas Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji menyebut tambahan mencapai 1.358 kasus. Padahal kasus harian tertinggi sebelumnya sekitar 800-900 kasus.
Dari jumlah itu, kasus terbanyak dari Gunungkidul yakni 518 kasus, disusul Sleman 349 kasus, Bantul 310 kasus, Kota Yogyakarta 128 kasus, dan Kulonprogo 53 kasus
"Total kasus terkonfirmasi menjadi 63.634 kasus," ujarnya.
Kasus aktif mencapai 12.303 orang. Dari jumlah ini, 1.201 orang dirawat di 27 rumah sakit di DIY. Keterisian tempat tidur RS pun melonjak: 97 persen untuk unit non-kritis dan 63 persen di unit kritis.
Penderita yang telah sembuh bertambah 424 orang, sehingga total kesembuhan pasien Covid-19 menjadi 49.675 kasus.
"Penambahan kasus meninggal sebanyak 36 kasus, sehingga total kasus meninggal menjadi 1.656 kasus," tutur Ditya.