Cilacap, Gatra.com– Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mempersiapkan pembelajaran tatap muka (PTM) di ratusan SD dan SMP dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Tak hanya siswa, ketaatan prokes juga menjadi komitmen orangtua siswa.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Cilacap, Kastam mengatakan komitmen orangtua itu penting agar sekolah tak menjadi klaster penularan Covid-19. Karena itu, orangtua siswa di sekolah yang mengajukan izin PTM harus melampirkan sejumlah pernyataan. Di antaranya, mengawasi anak saat di rumah dan interaksinya dengan lingkungan, bersedia antar jemput anak, tidak membuat kerumunan selama menjemput, dan lain sebagainya.

“Makanya salah satu persyaratan dia (sekolah) mendapatkan izin orang tua itu, saya pun minta, tidak hanya izin saja, tetapi orangtua itu juga, khususnya anak-anak yang naik kendaraan umum, bersedia untuk melakukan antar jemput,” katanya, Jumat (2/7).

Menurut Kastam, risiko penularan Covid-19 justru lebih berisiko di luar sekolah. Pasalnya, sekolah sudah menerapkan prokes ketat PTM untuk mengurangi risiko interaksi siswa. Di antaranya, pengurangan jam pembelajaran, pembatasan waktu maksimal di sekolah, tak ada istirahat, dan penerapan 5M ketat. “Tujuannya apa, agar tidak terjadi kerumunan dengan orang lain. Ditambah juga, orangtua harus sanggup tidak membuat kerumunan. Saya minta persyaratan pernyataan seperti itu,” ujarnya,

Kastam menambahkan, meski ada kemungkinan PTM tak jadi digelar pada 12 Juli 2021 nanti, pihak sekolah tetap mempersiapkan infastruktur dan instrumen pendukung penerapan PTM di sekolah. Dengan begitu, saat sewaktu-waktu belajar tatap muka dilangsungkan segenap warga sekolah, termasuk orangtua siswa telah siap.

Diketahui, Pemprov Jateng merilis 25 daerah zona merah, termasuk Cilacap. Akibatnya, PTM yang sudah dipersiapkan di ratusan sekolah terancam gagal. Sebab, sesuai SKB 3 Menteri, PTM hanya boleh digelar di wilayah dengan status maksimal zona oranye. Akibatnya sebanyak 162 sekolah yang sudah mengantongi izin pelaksaan pembalajaran tatap muka di Cilacap terancam tak bisa menggelar PTM pada 12 Juli nanti.