Home Ekonomi PTAR Perkuat Komitmen Pelestarian Keanekaragaman Hayati

PTAR Perkuat Komitmen Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Tapanuli Selatan, Gatra.com - PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe di Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut), menegaskan komitmen mereka untuk terus berkontribusi terhadap pelestarian keanekaragaman hayati yang ada di sekitar wilayah operasional tambang. 
 
"Beberapa komitmen perusahaan, di antaranya melalui kajian yang bekerja sama dengan para ahli dan peneliti lingkungan independen, pelaksanaan Kode Praktik Pengelolaan Keanekaragaman Hayati, dan pemantauan rutin flora dan fauna," kata Direktur Hubungan Eksternal PTAR, Sanny Tjan, disela-sela penutupan sekaligus acara puncak Seminar Hari Lingkungan Hidup (HLH) 2021, Jumat (2/7).
 
Seminar HLH ini dihadiri langsung oleh Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), Dolly Putra Parlindungan Pasaribu, Kepala Inspektur Tambang Direktur Tambang Direktorat Jenderal (Ditjen) Minerba Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (KESDM), Kepala Dinas ESDM Sumut, Zubaidi, dan Senior Manager Processing PTAR, Wira Dharma Putra serta dua orang pembicara, yakni Inspektur Tambang Ahli Muda KESDM Jajat Sudrajat, dan Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup Sumut,Tengku Amri Fadli, dan dimoderatori oleh Manager Environmental PTAR, Mahmud Subagya.
 
Menurut Sanny, sebagai pertambangan emas berkelas dunia dan menerapkan bisnis yang berkelanjutan, pengelolaan lingkungan di Tambang Emas Martabe hingga saat ini sudah memenuhi seluruh kewajiban oleh pemerintah pusat dan daerah. Seluruh kewajiban tersebut meliputi berbagai aspek, seperti pengelolaan air, tailings, pemantauan udara, hingga rencana penutupan tambang yang aman dan stabil. 
 
"Melalui Kode Praktik Pengelolaan Keanekaragaman Hayati ini, operasional kami diharapkan mampu mengurangi dampak dan berkontribusi terhadap pelestarian keanekaragaman hayati," ucap Sanny. 
 
Kode Praktik Pengelolaan Keanekaragaman Hayati ini ungkap Sanny, merupakan aturan ketat Tambang Emas Martabe. Selain memastikan praktik rehabilitasi lahan setelah digunakan, serta pembukaan lahan baru agar meminimalisasi gangguan terhadap kehidupan hewan liar, seluruh karyawan dan kontraktor dilarang berburu dan menangkap hewan liar di area operasional Tambang Emas Martabe.  
 
"Bahkan tidak hanya keanekaragaman hayati di darat, tapi juga di Sungai Batangtoru. Tambang Emas Martabe terus menjaga sungai ini melalui penelitian dan pemantauan independen dari Universitas Sumatera Utara (USU) secara berkala. Pemantauan dan pengawasan pengaliran air sisa proses Tambang Emas Martabe ke Sungai Batangtoru bahkan melibatkan tim terpadu yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat dan Pemkab Tapsel," tutur Sanny.
 
Terkait pelestarian keanekaragaman hayati yang ada di sekitar wilayah operasional Tambang Emas Martabe ini juga beber Sanny, sejak 2016 lalu, PTAR juga sudah mengumpulkan spesimen untuk mengidentifikasi tanaman asli Batangtoru melalui buku koleksi Herbarium. Buku koleksi ini diharapkan bisa membantu masyarakat luas mengidentifikasi keanekaragaman flora yang harus dilestarikan dan dikonservasi.
 
"Selain itu, buku koleksi ini juga diharapkan menjadi kontribusi dalam dunia penelitian flora di Indonesia dan dapat dimanfaatkan sebagai rujukan bagi kegiatan belajar mengajar di sekolah, perguruan tinggi (PT), dan kelompok besar ahli Botani yang bekerja sama dalam meneliti spesimen tertentu atau lembaga-lembaga lain yang membutuhkan," ujar Sanny menambahkan.
 
Kemudian pada 2020 sambung Sanny, PTAR juga telah mendukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) untuk melepasliarkan Harimau Sumatera 'Sri Nabila' ke Taman Nasional Gunung Leuser serta berkolaborasi dengan Yayasan Scorpion Indonesia untuk memantau keberadaan hewan liar, terutama yang dilindungi di sekitar area tambang.  "Sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat terhadap perlindungan keanekaragaman hayati di Batangtoru," beber Sanny. 
 
Oleh karena itu ucap Sanny, kontribusi PTAR terhadap upaya pelestarian keanekaragaman hayati ini pun berhasil mendapatkan berbagai penghargaan. Di antaranya, pada 2019, PTAR mendapatkan Penghargaan Terbaik untuk kategori Penggunaan Lahan dan Keanekaragaman Hayati terhadap upaya dan komitmen perusahaan merehabilitasi dan memulihkan ekosistem hutan dari Global Initiatives, PwC Singapura, dan Indonesia. Kemudian, Perak untuk Pengelolaan Lingkungan Mineral dan Tambang dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara KESDM dan PROPER Biru dari KLHK serta piagam Utama dari KESDM.
 
"Sementara itu, sepanjang 2020, PTAR telah merehabilitasi total 3,81 hektar are (Ha) atau melebihi target pada Rencana Reklamasi PTAR 2017-2021 yang telah disetujui KESDM, yakni 3,34 hektare dan tahun lalu, PTAR juga melakukan stabilisasi lahan seluas 35,5 Ha dengan tanaman tutupan dan telah menanam 2.886 bibit. Ditambah Departemen Lingkungan PTAR juga telah menyiapkan total 5.828 bibit dari 45 spesies tanaman di Fasilitas Pembibitan(Nursery)," pungkas Sanny.
 
Bupati Tapsel, Dolly Putra Parlindungan Pasaribu, mengapresiasi upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh PTAR. Namun ia berharap PTAR juga mengajak pemangku kepentingan lainnya, terutama masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian menjaga ekosistem dan keanekaragaman hayati. "Tujuannya agar optimal," ucap Dolly.
 
Sementara itu, Kepala Inspektur Tambang Direktur Tambang, Ditjen Minerba KESDM, Lana Saria berharap KESDM ke depan dapat melakukan peningkatan kontribusi industri pertambangan terhadap pelestarian keanekaragaman hayati, di antaranya melalui reklamasi, rehabilitasi, dan sebagainya.
 
"Keanekaragaman hayati yang lestari merupakan kunci terciptanya keseimbangan ekosistem, memberikan manfaat bagi kehidupan, mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengurangi polusi udara, serta sumber pangan," tutur Lana.
 
Di sela seminar tersebut, PTAR, diwakili Senior Manager Processing, Wira Dharma Putra, berkenan menyerahkan secara simbolis 500 bibit Sengon, Trembesi, dan Waru, kepada Pemkab Tapsel. 
 
Sebelumnya, dalam rangka memeringati HLH 2021 yang mengusung tema 'Biodiversity and The Balance of Ecosystem', PTAR juga menyelenggarakan berbagai kegiatan, di antaranya penanaman pohon di Sabar Dump, dan beberapa kompetisi internal, yakni Virtual Bio Green Run, kompetisi video dan penulisan artikel, serta kompetisi kebersihan area kerja. Rangkaian peringatan tersebut dilaksanakan mulai 25 Mei hingga 24 Juni 2021. (Jhonny Simatupang)
365