Jakarta, Gatra.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp6,1 triliun untuk memperpanjang program bantuan sosial tunai (BST). Kebijakan ini ditempuh guna meringankan masyarakat yang terdampak pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat Jawa-Bali pada 3-20 Juli 2021.
Menkeu menjelaskan, perpanjangan bansos dilakukan selama dua bulan, yakni Juli dan Agustus. Pemerintah menargetkan bantuan tersebut menjangkau 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di 34 provinsi.
“Kita akan menggunakan data kelompok penerima dari penyaluran bulan Januari sampai April yang lalu. Sehingga, total alokasi anggaran untuk program BST mencapai Rp18,04 triliun, dari Januari hingga April plus dua bulan yang akan kita berikan,” katanya dalam konferensi pers daring, Jumat (2/7).
Pada Januari-April 2021, pemerintah menyalurkan sebanyak Rp11,94 triliun kepada 9,6 juta KPM. Adapun besaran tiap bulannya yaitu Rp300 ribu per kelompok penerima.
Selain itu, pemerintah juga memperpanjang stimulus program kelistrikan hingga September 2021. Pengguna 450 VA akan mendapatkan diskon sebesar 50 persen, sedangkan pengguna 900 VA menerima potongan 25 persen.
“Durasinya diperpanjang 3 bulan sampai September untuk 32,6 juta pelanggan 450 VA dan 900 VA. Jadi untuk total diskon listrik untuk membantu masyarakat, terutama kelompok menengah bawah ini adalah sebesar Rp7,58 triliun,” jelasnya.
Sebelumnya, pada kuartal 1 pemerintah memberikan diskon 100 persen untuk pelanggan 450 VA, sementara pelanggan 900 VA diberikan diskon 50 persen. Kemudian, diperpanjang hingga kuartal 2 dengan diskon 50 persen untuk 450 VA dan sebesar 25 persen pada pengguna 900 VA.