Karanganyar, Gatra.com - Sejumlah fasilitas umum hingga tempat wisata di Kabupaten Karanganyar bakal ditutup, seiring pemberlakuan PPKM darurat Jawa-Bali mulai 3-20 Juli 2021. Sejumlah kebijakan lain sedang disiapkan untuk membatasi aktivitas dan kerumunan.
Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan wilayahnya masuk laju penularan level 3 Covid-19. Artinya, terdapat 50-150 kasus Covid-19 per 100 ribu penduduk, 10-30 kasus yang dirawat di rumah sakit per 100 ribu penduduk, dan 2-5 kasus meninggal per 100 ribu penduduk di daerah tersebut. Kategori ini di bawah level 4 yang lebih kritis.
“Sekarang jangan lagi berpikir (penanganan) tingkat kabupaten. Tapi Jawa-Bali. Praktis, semua terdampak,” katanya, usai menggelar rapat darurat penanganan Covid-19 di kantornya, Kamis sore (1/7).
Adapun sektor paling terdampak seperti pendidikan. Dari semula direncanakan membuka pembelajaran tatap muka (PTM) di awal tahun ajaran baru, kini hal itu mustahil.
Sebagai gantinya, katanya kegiatan belajar mengajar meneruskan sistem daring. Kemudian menutup obyek wisata milik pemerintah maupun swasta. Sebab, kegiatan pariwisata dianggap berisiko menularkan Covid-19 secara lebih masif.
“Aktivitas perekonomian juga dibatasi, misalnya meliburkan semua warung angkringan sore, mengurangi sampai 50 persen kunjungan di pasar tradisional, menutup mal dan membatasi jam buka toko lainnya,” ujarnya.
Di bidang birokrasi, tak ada lagi kunjungan kerja ke luar daerah maupun menerima tamu asal luar kota. Juliyatmono mengatakan surat pemberitahuan tentang PPKM darurat Jawa-Bali di Karanganyar segera diedarkan.
“Itu termasuk menutup sementara tempat ibadah sampai situasi memungkinkan buka lagi,” katanya.
Kepala Satpol PP Karanganyar, Yophie Eko Jatiwibowo mulai memfungsikan posko bersama penanganan Covid-19 secara terpadu.
“Tiap hari akan ke posko dulu. Dinas Kesehatan diminta melaporkan kondisi harian. Actionnya sama-sama secara terpadu,” katanya.
Selain penutupan tempat wisata, dua GOR kebanggaan Karanganyar juga ditutup sementara. Yakni GOR Nyi Ageng Karang dan GOR RM Said.