Banyumas, Gatra.com - Sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah dilaporkan banjir akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah ini pada Rabu malam (30/6). Banjir ini mengagetkan warga mengingat dua wilayah ini sudah memasuki musim kemarau sejak akhir Mei 2021.
Di Banyumas, dilaporkan empat desa di tiga kecamatan, yakni Wijahan Alasmalang dan Sirau, Kecamatan Kemranjen, Adisana Kecamatan Kebasen, dan Pasar Tambak Kecamatan Tambak terendam banjir sejak tengah malam hingga dinihari.
“Banjir kemudian (longsor), beberapa titik itu. Wijahan, Pasar Malam, tapi sudah reda, sudah teratasi,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Titik Puji Astuti, Kamis (1/7).
Titik mengatakan, tim BPBD langsung ke lokasi dan mengevakuasi penduduk. Pada Kamis pagi banjir telah surut. Namun, tim masih berada di lokasi untuk melakukan pendataan untuk penanganan lanjutan. Dari laporan sementara, tak ada kerugian signifikan dalam banjir kali ini.
“Minta perahu karet kita drop. Di lokasi sedang mendata. Sudah sejak tadi malam. Kita sedang mendata, kita keliling, melihat, siapa tahu ada masyarakat yang terdampak. Tapi pantauan tadi malam sampai tadi pagi sih, tidak ada kerugian yang, maksudnya cukup besar,” ujarnya.
Sementara, Kepala Pelaksana Harian BPBD cilacap, Tri Komara Sidhy mengatakan tiga wilayah dilaporkan terendam banjir. Yakni, Mujur Lor DusunTega, Dusun Karag dan Dusun Rawabaya Desa Gentasari. Seluruhnya berada diKecamatan Kroya.
Dia menjelaskan, ketinggian air bervariasi antara 30-60 sentimeter di permukiman. Selain itu, banjir juga sempat merendam Jalan Raya Kroya-Buntu dengan ketinggian air mencapai 60 sentimeter.
Pagi ini banjir telah surut. Namun, air masih merendam sawah dan menyebabkan petani terancam gagal tanam.
“Petani terancam gagal tanam. Yang sudah tanam, terancam mati,” kata Cinot, warga Banyumas yang sedang berada di lokasi Banjir Kroya.