Slawi, Gatra.com- Puluhan warga di Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah positif Covid-19 dari klaster takziah. Klaster penularan ini muncul setelah ada seorang kerabat bupati bertakziah ke warga yang meninggal karena positif Covid-19.
Bupati Tegal Umi Azizah mengungkapkan, temuan klaster penularan di Desa Tuwel bermula ketika ada seorang kerabatnya yang positif Covid-19 setelah menjalani rapid test antigen.
Sebelum terpapar virus corona, warga ini diketahui sempat pergi ke Desa Kedawung Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal dan Desa Gendowang, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang untuk bertakziah ke warga setempat yang meninggal. "Belakangan diketahui jika warga yang meninggal dunia di dua desa tersebut positif Covid-19," kata Umi dalam keterangannya, Rabu (30/6).
Menindaklanjuti temuan itu, pelacakan langsung dilakukan ke warga Desa Tuwel lainnya yang ikut takziah. Warga di desa asal Umi ini ada yang mengalami gejala sakit seperti demam, sakit kepala, radang tenggorokan, nyeri persendian, diare hingga hilang penciuman.
Mereka kemudian dilakukan rapid test antigen massal pada Sabtu (26/6) di SMP NU 01 Bojong. Dari 53 orang yang dites, ada 21 orang terkonfirmasi positif Covid-19. "Kemudian hari Senin (28/6), tes swab massal kedua dilakukan yang diikuti 73 orang dengan hasil 19 orang positif Covid-19. Jadi totalnya ada 40 orang positif,” papar Umi.
Umi yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal menjelaskan, tes swab massal tersebut tidak hanya dilakukan terhadap warga yang ikut takziah dan kontak erat, tetapi juga warga yang memiliki gejala atau berisiko tinggi terpapar virus seperti tenaga kesehatan dan pedagang. “Setelah dites, warga yang positif Covid-19 tidak saja dari klaster takziah, tapi ada juga dari tenaga kesehatan, pedagang pasar tradisional dan pedagang di objek wisata Guci,” katanya.
Umi mengatakan, dari 40 warga yang positif, tiga di antaranya harus dirawat di rumah sakit karena mengalami gejala sesak nafas dan memiliki penyakit penyerta atau komorbid. "Mayoritas dari mereka menjalani isolasi mandiri di rumah," katanya.
Umi menambahkan, langkah lockdwon mikro diberlakukan Satgas Jogo Tonggo setempat sejak Sabtu (26/6) untuk mencegah penularan semakin meluas. Warga yang sedang isolasi mandiri juga diberikan bantuan kebutuhan sehari-hari yang dihimpun dari swadaya warga.
“Anak muda dan juga ibu-ibu di Desa Tuwel berbagi tugas, termasuk membuka dapur umum untuk memasok kebutuhan makan, vitamin dan buah-buahan warganya yang sedang jalani isoman,” ujarnya.