Jakarta, Gatra.com – Wanita berjuluk The Queen of Anti-aging dan owner dari Celltech Stem Cell Centre Laboratory and Banking menerima gelar Profesor Kehormatan dari Persatuan Akademik Oxford pada bidang bisnis dan manajemen.
Persatuan Akademik Dewan Oxford (The Academic Union) menetapkan Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD., untuk menerima gelar tersebut. Sebagaimana dikutip dari siaran pers Celltech Stem Cell Centre Laboratory and Banking, pada Rabu (30/6), Honorary Professor yang disematkan kepada Prof. Deby merupakan simbol status tertinggi dan pengakuan atas pencapaiannya dalam kegiatan profesional terutama dibidang medis dan sel punca.
Setidaknya, hal ini membuktikan peran dari Prof. Deby dalam mengelola bisnis terutama dalam hal sel punca dengan membawa nama Celltech Stem Cell Centre Laboratory & Banking yang sudah tak diragukan lagi karena diakui secara internasional.
Karena terselenggara dalam masa pandemi Covid-19, acara penganugerahan yang berlangsung pada 25 Juni lalu tersebut dilakukan secara daring lewat zoom dan dihadiri oleh 100 negara. Meskipun dilaksanakan secara daring, namun tidak mengurangi kehidmatan dan esensi dari penganugerahan gelar Profesor kehormatan tersebut.
Dalam acara tersebut Prof. Deby menyampaikan terimakasih atas dukungan semua penasehat WOCPM diantaranya Wakil Presiden RI ke 10 dan ke 12 Drs. H. M. Jusuf Kalla, Presiden Republik Filipina Presiden Duterte, Presiden Republik Tatarstan Rusia HE Rustam Minnikanov, HE Simon Guerrand Hermes dan Dewan Penasihat WOCPM lainnya.
Ucapan selamat juga mengalir dari berbagai tokoh dan kalangan, seperti dari Wakil Presiden RI ke 10 dan ke 12 Bapak Drs. H. M. Jusuf Kalla, Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Bapak Komjen Pol (Purn.) Dr (HC) Drs. Syafruddin Msi, ada juga Dra. Mien Rachman Uno, Irjen. Pol. Teddy Minahasa Putra, S.H., S.I.K, Habib Aboe Bakar Alhabsyi, SE.
Sebelumnya pada Juni 2018 Prof. Deby di anugerahi sebagai Professor Anti-aging Medicine di EFHRE International University, Barcelona, Spanyol. Prof. Deby menjadi Professor pertama dunia dalam bidang kedokteran anti-aging.
Sepak terjangnya mendalami ilmu kedokteran regeneratif ini terjadi sejak Prof. Deby yang saat itu jadi pengusaha memutuskan meninggalkan bisnisnya dan memilih berbakti dan berusaha menyembuhkan ayahnya dari stroke. Dalam perjalanannya menimba ilmu tersebut, Prof. Deby terus belajar dan melayani pasiennya dan menjadi Presiden Anti-aging Dunia di Paris.
Dengan rendah hati, Prof. Deby Vinski berharap atas penganugerahan Profesor kehormatan dari Oxford ini semoga kedepannya Celltech bisa membawa perubahan yang semakin baik bagi dunia kedokteran khususnya di bidang sel punca sehingga cita-cita menjadikan Indonesia sebagai tujuan medical tourism dunia bisa tercapai.
“Jika Indonesia menjadi pusat medical tourism khususnya sel punca, maka perekenomian Indonesia akan semakin baik dan bisa menambah devisa negara,” kata Prof. Deby.