Banjarnegara, Gatra.com – Melonjaknya kasus Covid-19 di berbagai wilayah menyebabkan sejumlah fasilitas kesehatan kesulitan mendapatkan. Kondisi ini juga terjadi di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Salah satunya kasus di Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara yang juga sudah kesulitan mendapatkan pasokan tabung oksigen. Padahal keberaadaan tabung oksigen tersebut sangat urgen untuk membantu pasien Covid-19 yang dirawat.
Direktur RSI dr Agus Ujianto SpB membenarkan kondisi tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pihaknya sampai berburu ke peternak ikan di Banjarnegara yang di beberapa kecamatan merupakan sentra peternak ikan.
"Untuk saat ini, kita agak terbantu dari peternak ikan di Banjarnegara. Mereka sebenarnya sangat membutuhkan oksigen, namun mereka memiliki kesadaran tinggi untuk menolong terkait kesehatan dan kemanusiaan. Kami sangat berterimakasih kontribusi peternak ikan di Banjarnegara," kata Agus, Selasa (29/6).
Agus menambahkan, kini peternak ikan menjadi relawan kemanusiaan, bahkan rela untuk mencarikan gas untuk rumah sakit.
"Semalam saya dapat informasi, dari teman-teman disini, peternak ikan sampai mencarikan ke luar daerah, Cilacap, dan alhamdulillah dapat 17 tabung gas. Ini sangat luar biasa," katanya.
Terkait kebutuhan oksigen di RSI Banjarnegara, kebutuhnnya sampai 100 tabung per hari. Di RS ini terdapat 50 bed di ruang isolasi Covid-19.
“Satu pasien jika kondisinya kurang baik, satu tabung besar bisa habis dalam waktu satu jam saja,” ungkapnya.
Agus menyatakan sudah melayangkan surat kepada pucuk pimpinan di Banjarnegara terkait kelangkaan tabung oksigen ini. Bahkan pihaknya berharap Banjarnegara mampu membuat oksigen yang kebutuhannya sangat tinggi ini.
"Kelangkaan gas oksigen ini karena lonjakan pasien. Kalau ada pabrik khusus di Banjarnegara akan sangat membantu," ujarnya.
Sementara, Kepala Bagian Pelayanan Penunjang Medis RSI dr Masrurotut Daroen menyatakan satu tabung oksigen saat ini sangat berharga, pihaknya selalu mencari oksigen hingga kabupaten tetangga.
"Kami sampai jemput di Temanggung, ada satu tabung tetap kita ambil demi kemanusiaan. Dan oksigen yang kita gunakan sama dengan yang biasa digunakan tukang las. Maupun peternak ikan," ucap dia.
Terkait data pasien Covid-19, pihaknya selalu melaporkan kepada dinas kesehatan kabupaten. Adanya lonjakan pasien yang berdampak kesulitan mendapatkan oksigen ini menjadi pemikiran tersendiri. Menurutnya sebenarnya pasokan oksigen itu seperti biasa, hanya saja penggunaannya yang sangat melonjak.
"Dengan pasien sekitar 50 an, dalam satu hari gas kita butuh sekitar 100 tabung berukuran besar. Biasanya kita bisa stok sampai tiga hari, namun saat ini, stok hanya cukup untuk kebutuhan satu hari saja. Sekarang dapat, besok harus cari lagi," terangnya.