Brebes, Gatra.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes, Jawa Tengah menyiapkan puskesmas-puskesmas untuk dijadikan rumah sakit darurat Covid-19. Hal ini karena kondisi ruang isolasi di rumah sakit rujukan mulai penuh.
Bupati Brebes Idza Priyanti mengatakan, terdapat 23 puskesmas yang disiapkan menjadi rumah sakit darurat Covid-19 untuk mengatasi penuhnya kondisi ruang isolasi di rumah sakit.
"Rumah sakit sudah mulai penuh. Rata-rata BOR (tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit)-nya 95 persen, sehingga kita membuka rumah sakit darurat di 23 puskesmas. Satu puskesmas ada 10 bed yang disiapkan," ujar Idza, Selasa (29/6).
Selain menyiapkan puskemas-puskesmas sebagai rumah sakit darurat, lanjut Idza, penambahan kapasitas ruang isolasi di rumah sakit juga dilakukan. "Kita lagi siapkan di RSUD penambahan 42 bed, tapi akan siap mungkin lima hari lagi," ujarnya.
Adapun tempat isolasi terpusat yang disiapkan di Gedung Islamic Centre, Gedung PGRI dan hotel menurut Idza belum terpakai karena warga yang positif Coid-19 tanpa gejala dan gejala ringan masih bisa menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Islamic, hotel dan Gedung PGRI kita siapkan untuk isolasi bila di rumah tidak memadai atau misal ada ledakan, kita alihkan ke situ. Sementara ini masih bisa diantisipasi oleh keluarga dan PPKM Mikro masing-masing jadi sampai sekarang masih pada kosong," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Sartono menyebut keberadaan ruang isolasi di rumah sakit akan dioptimalkan terlebih dahulu sebelum rumah sakit darurat di puskemas difungsikan.
"Sebelum puskesmas dipakai, kita optimalkan dulu rumah sakit karena di rumah sakit segala sesuatunya sudah siap. Kalau puskesmas untuk darurat saja apabila rumah sakit sama sekali tidak bisa diupayakan," ujarnya.
Menurut Sartono, puskesmas sebenarnya tidak didesain untuk merawat pasien Covid-19 kendati memiliki fasilitas rawat inap. Namun jika kondisinya sudah darurat, maka akan digunakan untuk merawat pasien Covid-19.
"Kalau puskesmas kita khususkan untuk Covid-19, itu diharapkan menkes jadi solusi terakhir karena puskesmas tidak didesain merawat pasien Covid-19. Tapi dalam kondisi darurat akan kita fungsikan. Sebelum itu terjadi kita manfaatkan rumah sakit," katanya.