Rembang, Gatra.com - Menjamurnya berbagai produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) membuat persaingan antar pelaku usaha semakin ketat. Hal ini ditambah dengan semakin beratnya tantangan di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai.
Langkah yang kemudian harus dimaksimalkan para pelaku usaha adalah memperkuat brand positioning dari sebuah produk. PT Semen Gresik (SG) melalui Rumah BUMN Rembang kemudian menjawab strategi itu dengan sebuah langkah kongkrit, dengan menggagas program UMKM Kokoh.
Kepala Unit Komunikasi dan CSR, Dharma Sunyata, mengatakan, program UMKM Kokoh adalah sebuah strategi khusus yang diinisasi oleh manjemen Rumah BUMN Rembang, untuk berfokus pada kenaikan kelas pelaku usaha.
“Kenaikan kelas yang kami targetkan pada para pelaku usaha nantinya adalah Go Modern, Go Digital, dan Go Online. Kami memahami hal itu membutuhkan proses yang cukup panjang, namun ini yang menjadi kekuatan kami untuk terus berkomitmen memajukkan kualitas produk UMKM di Kabupaten Rembang hingga mencapai Go Online nantinya,” ujar Dharma, dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/6).
Dharma melanjutkan, kelas UMKM Kokoh akan meliputi tiga tahapan yaitu, Kelas 1 untuk Packaging dan Branding, Kelas 2 Positioning dan Canvasing, dan Kelas 3 untuk Digital Marketing. Kemudian melalui program UMKM Kokoh ini, setiap produk secara bertahap akan menjalani proses kurasi. Proses kurasi menjadi tahapan evaluasi sebuah produk UMKM dapat dinyatakan telah naik kelas atau belum.
Humas & Insrel Officer PTSG sekaligus CEO Rumah BUMN Rembang, Yeni Indah Lestari menambahkan, program UMKM Kokoh yang digagas SG mendapatkan apresiasi yang sangat bagus dari pelaku UMKM di Kabupaten Rembang. Hal ini menurutnya, terlihat dari antusisasme para pelaku usaha yang aktif di setiap sesi pelatihan yang diadakan.
Yeni menakankan, selain melalui kelas strategis yang tepat sasaran, para pelaku usaha juga disokong oleh fasilitas penunjang di Rumah BUMN. “Di sini memiliki fasilitas yang sangat lengkap terutama untuk kebutuhan audio-visual, co-working space, dan perangkat pendukung lainnya, sehingga harapannya para pelaku usaha dapat memanfaatkannya secara gratis untuk mempraktekan berbagai pelatihan yang diikuti,” tutur Yeni.
Yeni melanjutkan bahwa kelas-kelas dari UMKM Kokoh dibuat berdasarkan analisis masalah yang dialami para pelaku UMKM. Salah satunya adalah sulitnya pencatatan keuangan dan pengelolaan arus kas dari bisnis para pelaku usaha. Hal ini kemudian yang melatarbelakangi Rumah BUMN menghadirkan kelas pencatatan keuangan bersama salah satu start up digital berkompeten pada 25 Juni lalu.
Terhitung pada bulan Juni 2021 ini, terdapat empat kelas pelatihan yang sukses terlaksana, di antaranya, “RB Class: Menentukan Harga Jual” yang bekerja sama dengan PNM Rembang. “RB Talks Podcast: Brand Bukan Sekedar Nama” yang diisi oleh owner Mina Food. “RB Class: Instastory Cantik Bikin Produk Jadi Menarik” bersama salah satu content creator dari Kertangkes.id. Teranyar adalah “RB Class: Keungan Tercatat Omset Terjaga Ketat” bersama salah satu start up pengelola keuangan Moodah.id.