Karanganyar, Gatra.com - Pasien Covid-19 gejala ringan jangan terburu-buru minta layanan rawat inap di bangsal isolasi RS. Mereka disarankan isolasi dulu secara mandiri. Hal ini untuk menata kapasitas bangsal dan ruang gawat darurat isolasi RS yang terbatas.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Purwati mengatakan bed occupancy rate (BOR) isolasi Covid-19 di RSUD terisi 94 unit per Senin (28/6). Secara total, RSUD dan RS rujukan pasien Covid-19 di Karanganyar lainnya hanya menyisakan 12 persen bed dari kapasitas 300 bed.
"Yang bergejala dari kalangan umum, sulit masuk perawatan karena memang sudah penuh. Tidak hanya di Karanganyar namun juga kabupaten/kota sekitar. Perlu ada penanganan lebih tepat. Kami sudah menerapkan kalau pasien yang sembuh meski masih mengidap Covid-19, dipersilakan pulang," katanya kepada wartawan, Senin (28/6).
Upaya tersebut masih dibarengi skrining di awal loket pendaftaran. Jika pasien Covid-19 bergejala ringan, maka disarankan isolasi mandiri dulu. Untuk itulah pentingnya Satgas Covid-19 kecamatan dan desa membangun tempat isolasi mandiri yang terpusat.
"Yang (terpapar Covid-19) bergejala ringan tetap dipantau petugas puskesmas selama isolasi mandiri. Kami menyarankan konsumsi obat tertentu untuk meredakan gejalanya. Gejala ringan ini seperti batuk, pilek dan demam. Jika gejalanya memburuk, segera hubungi puskesmas," katanya.
Ketua DPRD Karanganyar Bagus Selo meminta kesadaran masyarakat tetap di rumah saja dan memilih opsi isolasi mandiri. Dikatakannya, kapasitas RS untuk merawat inap pasien isolasi Covid-19 sudah kritis.
"Memang untuk menangani pasien Covid-19 di RS, kami bekerjasama dengan kabupaten/kota lain. Tapi sekarang semuanya penuh. Sebisa mungkin menata ulang manajemen di RS daerah dan membuat skala prioritas," katanya.