Kendal, Gatra.com - Bupati Kendal Dico M Ganinduto melarang warga yang positif covid-19 melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Untuk menekan tingginya kasus positif covid-19, warga yang terpapar dan yang negatif dipisahkan dengan melakukan isolasi terpusat.
"Yang tadinya kita memperbolehkan isolasi mandiri di rumah sekarang sudah tidak boleh. Karena setiap desa saat ini sudah ada tempat isolasi terpusat," kata Dico saat kunjungan ke tempat isolasi di Desa Bebengan Kecamatan Boja Kendal Jawa Tengah, Sabtu (26/6).
Menurut Dico, kunjungan ke Desa Bebengan sengaja dilakukan untuk memastikan arahan dari surat edaran bupati tentang PPKM mikro benar-benar berjalan sesuai yang diharapkan. Kata bupati, hingga saat ini, semua desa di Kendal sudah bergerak menyiapkan tempat isolasi terpusat. Semua logistik untuk keperluan warga yang menjalani isolasi juga sudah dipersiapkan. "Jika ada masalah terkait kebutuhan logistik, kita minta Satgas Desa segera berkoodinasi dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Kendal, nanti kita bantu," ujarnya.
Dico berharap, dengan langkah pendirian tempat isolasi terpusat bisa menekan tingginya kasus positif covid-19 di Kabupaten Kendal, hal ini mengingat semua rumah sakit di Kendal kondisinya sudah penuh dengan pasien covid-19.
"Tempat isolasi terpusat di desa-desa juga akan kita cek semua. Kita akan pastikan semua desa sudah memiliki tempat isolasi terpusat. Kita memiliki data mana saja desa yang jumlah terpaparnya tinggi. Itu yang nantinya kita kunjungi," terangnya.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati Kendal yang didampingi Kapolres, Dandim, Forkopimda dan tim Satgas Covid-19 Kabupaten Kendal menyerahkan bantuan sembako bagi warga yang menjalani isolasi. Bantuan secara simbolis diserahkan kepada Kepala Desa (Kades) Bebengan, Wastoni.
Tempat isolasi terpusat di Desa Bebengan menggunakan aula balaidesa yang disekat menggunakan meja untuk memisahkan tempat tidur warga yang menjalani isolasi. "Total warga yang menjalani isolasi di sini ada 10 orang. Tiga diantaranya masih anak-anak," kata Kades Wastoni.
Ia mengakui tempat isolasi terpusat yang didirikan memang sangat sederhana, karena gedung tersebut tidak terpikirkan bakal digunakan sebagai sebuah tempat isolasi warga yang terpapar corona. "Ini kan memang sebuah aula dan kita gunakan untuk isolasi, jadi sangat sederhana. Di dalam kita sudah persiapkan kasur. Satu pasien satu kasur," ujarnya.