Batanghari, Gatra.com - Kepala Bagian Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Batanghari, Jambi, Almi Cab mengatakan pihaknya telah menerima dan memproses lelang proyek berjumlah 32 paket.
"Jenis jasa konsultan, jasa konsultasi, pengadaan barang, pengadaan lainnya dan konstruksi. Semua proyek bersumber dari APBD, DAK dan DAU," ucapnya dikonfirmasi Gatra.com, Jumat (25/6).
Ia merinci lelang proyek jenis jasa konsultasi ada 8 paket, jasa konstruksi 12 paket dan sisanya barang dan jasa lainnya. Tak hanya itu, UKPBJ Batanghari telah melakukan proses dari Dinas PUPR sebanyak 2 paket, Dinas Kesehatan 3 paket dan RSUD HAMBA Muara Bulian 2 paket.
"Kalau pagu anggaran hasil rekapitulasi paket semua OPD di Kabupaten Batanghari berkisar Rp145 miliar, totalnya 96 paket lelang," ujarnya.
Dari 96 paket ini, kata dia, pihaknya belum tahu dan belum menerima entrian terakhir atau SIRUP (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan) dan Rencana Umum Pengadaan (RUP) terakhir dari OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang terkena refocusing anggaran.
"Kabarnya kan banyak yang terkena refocusing, tapi masih muncul juga di rencana umum pengadaan barang dan jasa di aplikasi SIRUP," katanya.
Rata-rata kendala terjadi karena OPD agak lambat atau terlambat memasukkan RUP kepada UKPBJ. Apalagi khusus DAK, sehingga terburu-buru. Idealnya kalau OPD mau aman, harus cepat memasukkan ke UKPBJ. Sehingga kalau resiko tender gagal bisa segera mengulang lagi.
"Jadi amannya kita sudah memproses di awal Mei, ketika ada tender gagal bisa di proses pada Juni. Kadang-kadang OPD masuknya injury time. Misalnya waktu penutupan pada tanggal 21 Juli, sementara mereka masukkan bulan Juni ini," ucapnya.