Indragiri Hulu, Gatra.com - Siapa yang menyangka perempuan 22 tahun, asal daerah terpencil di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, itu akan mengikuti ajang atlet olahraga tinju di kancah Nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 di Papua mendatang.
Chindy Chinora namanya. Perempuan 22 tahun itu tinggal di Desa Tambak, Kecamatan Kuala Cenaku, dia salah satu atlet berbakat dengan sejumlah prestasi yang sudah di kantongi pada cabor tinju. Tak tanggung-tanggung untuk perhelatan PON nanti ia menargetkan medali emas di kelas 51 Kg.
Hidup dengan latar belakang ekonomi yang sangat pas - pas an, bukanlah halangan bagi anak ke-dua dari pasangan suami istri Masri Girin dan Mastuti itu, untuk berhenti mengejar mimpinya menjadi seorang petinju profesional di kanca Nasional dengan membawa emblem bumi Indragiri.
Bahkan untuk meringankan beban orang tua nya Chindy Chinora sendiri bekerja di Banpol PP Inhu agar dapat menyambung hidup, di sela-sela waktu itu dia pun giat berlatih untuk mengasah teknik bertarung di atas ring.
"Terkadang ada titik balik yang membuat saya sedih mengingat bapak saya hanya seorang nelayan, dengan pendapatan yang tak pasti harus menghidupi kami ke-lima anak-anaknya. Nah ini menjadi acuan saya agar terus bersemangat mengejar cita-cita dan mengharumkan nama kampung," ujar Chindy Chinora saat wawancara bersama Gatra.com di Pekanbaru beberapa waktu lalu.
Dan kini, berkat kegigihannya yang sudah di asah sejak 2014 silam, dia menjadi salah atlet kebanggaan Riau, khususnya di Inhu yang siap bertarung di atas ring.
Kisah inspiratif itu kini seolah menjadi magnet bagi para dermawan disana untuk siap memberi dukungan moral dan finansial. Hingga akhirnya sampai kepada Direktur dan Direktris PT Swakarsa Sawit Raya (SSR) dan PT Sawit Inti Raya (SIR) yakni; Hendry Endy dan Maria Fransisca Endy.
Tak tanggung-tanggung pengusaha sukses yang bergerak di bidang kelapa sawit tersebut diam-diam memberikan dukungan kepada Chindy dengan cara menyalurkan segala bentuk perlengkapan olahraga agar dapat meraih cita-cita dan menyabet medali emas di ajang PON nanti.
Tak hanya itu saja bahkan Chindy pun kini menjadi anak angkat atau anak asuh oleh pengusaha itu.
"Ini menjadi kisah inspiratif bagi kita semua, bagaimana dia (Chindy,-red) yang berjuang untuk daerah, mengejar cita-cita tak terlupakan dengan keterbatasan ekonomi yang ada," ujar Maria Fransisca Endy di sela-sela pertemuannya dengan Chindy Chinora di Pekanbaru.
"Puji tuhan dengan perjalanan perjuangan Chindy ini menjadi pembelajaran bagi kita agar tak menyerah dengan keterbatasan apapun. Keinginan yang kuat serta gigih dalam melaksanakan pekerjaan adalah jawaban utama agar kira tak menyerah dengan keadaan," kata dia.
Hendry Endy juga menyampaikan agar Chindy terus dapat maju dalam mengejar cita-cita membawa nama daerah hingga di tingkat nasional. "Sudah banyak contoh atlet kita dari Indonesia juga berangkat dari ekonomi yang sulit. Namun, kualitas membawa para atlit itu ke kehidupan yang sejahtera mengangkat martabat keluarga serta dan membanggakan nama daerah, saya percaya mental pertarungan itu juga ada pada diri Chindy," ujarnya.
Sebelumnya Supri Handayani, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Inhu, kepada Gatra.com, mengatakan dari Inhu sendiri menyumbang tiga atlet untuk mengikuti PON Papua mendatang selain Chindy pada cabor tinju dua atlit lainnya juga siap memberikan yang terbaik pada cabor panjat tebing.
"Untuk ketiga atlet ini kita optimis akan mendapatkan medali emas di tingkat PON Papua mendatang," ungkapnya.
Sebagai informasi ini sederet prestasi yang sudah di kantongi anak nelayan dari Inhu tersebut;
- JUARA 2 PORPROV INHU 2014
- JUARA 1 KEJURDA PELELAWAN 2015
- JUARA 1 KEJURDA BENGKALIS 2015
- JUARA 3 KEJURNAS PPLP SUMATRA UTARA 2016
-JUARA 2 KEJURNAS PPLP NUSA TENGGARA TIMUR 2016
- JUARA 1 PORPROV KAMPAR 2017
- JUARA 1 POPNAS SEMARANG 2017
-JUARA 1 KEJURNAS PPLP AMBON 2017
-JUARA 1 dan PETINJU PUTRI KEJURWIL SUMATRA BARAT 2017
-JUARA 1 PORWIL BENGKULU 2019