Jakarta, Gatra.com – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas harus dipersiapkan secara penuh kehati-hatian, terlebih di masa pandemi virus corona saat ini yang tengah mengalami peningkatan kembali. Kekhawatiran semua pihak tentu sangat dimaklumi, karena ini merupakan kondisi bencana yang harus diantisipasi sedemikian rupa.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur SD Kemendikbudristek, Sri Wahyuningsih, dalam webinar bertajuk “Apa Kabar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas?”, yang diadakan pada Kamis, (24/6) dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Kemkominfo TV.
Sri mengatakan, terkait dengan persiapan PTM terbatas untuk menghadapi tahun ajaran baru 2021-2021 yang tinggal beberapa hari lagi, tentunya ini menjadi perhatian bersama, menindaklanjuti Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Namun lanjut Sri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga telah melakukan survei terhadap kesiapan akan berlangsungnya Pembelajaran Tatap Muka terbatas, yang akan dimulai di tahun ajaran baru pada bulan Juli 2021 mendatang, berangkat dari kebijakan SKB 4 Menteri.
Ia menerangkan, berdasarkan data survey pelaksanaan PTM terbatas, terdapat kurang lebih 50 % sekolah yang sudah menyampaikan kesiapan terhadap Pembelajaran Tatap Muka. Data ini didapatkan dari kurang lebih 400 ribu sekolah dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan bahkan Sekolah Luar Biasa (SLB).
“Tentunya data ini juga mengalami peningkatan, ada perubahan. Kenapa? Karena ini setiap hari bergerak terus data ini,” kata Sri.
Sementara itu, secara keseluruhan, sambungnya, terdapat 33,63 % yang siap melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka terbatas. Di mana, dari masing-masing jenjang tersebut, rata-rata di atas angka 25 % telah siap.
“Tapi sekali lagi, kita saat ini memang kondisinya banyak yang sedang fluktuatif,” ungkap Sri.