Slawi, Gatra.com - Stok vaksin di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah menipis di tengah meningkatnya jumlah kasus Covid-19. Pemerintah kabupaten setempat berharap segera mendapat tambahan vaksin dari pemerintah provinsi dan pusat.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal Sarmanah Adi Muraeny mengatakan, jumlah stok vaksin yang tersedia tinggal 3.000 dosis. "Stok yang tersedia ini pun sudah didistribusikan ke puskesmas-puskesmas," kata Sarmanah, Kamis (24/6).
Menurut Sarmanah, menipisnya jumlah vaksin yang tersedia tersebut tidak hanya terjadi di Kabupaten Tegal, tetapi juga sejumlah daerah lain di Jawa Tengah. “Kami akan terus mengusahakan untuk menambah ketersediaan vaksin. Saat ini masih ada 3.000 dosis yang tersebar di sejumlah puskesmas di Kabupaten Tegal,” katanya.
Sarmanah mengatakan, pihaknya sudah mengajukan permintaan tambahan vaksin ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan pemerintah pusat. Tambahan vaksin itu diharapkan bisa segera tiba agar percepatan vaksinasi tidak terhambat.
"Kita masih menunggu penambahan 120.000 dosis vaksin Sinovac yang tertunda dari pusat. Kita sudah dapat surat pemberitahuan droping vaksin dari pusat,” ujar Sarmanah.
Meski stok yang ada sudah menipis, Sarmanah memastikan kegiatan vaksinasi masih terus berjalan. Rencananya pada Sabtu (26/6), Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Polres Tegal akan melakukan vaksinasi massal serentak untuk masyarakat umum yang bertepatan dengan Hari Bhayangkara.
Penyuntikan vaksin tersebut menurut Sarmanah sangat berguna untuk mengurangi gejala klinis dan mencegah risiko kematian akibat terpapar Covid-19.
"Setelah divaksin, masyarakat tetap harus waspada dan selalu menaati protokol kesehatan seperti memakai masker saat keluar rumah, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas," ujarnya.
Sementara itu, jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tegal berdasarkan data Dinas Kesehatan masih menunjukkan penambahan rata-rata sekitar 70 - 100 kasus setiap hari. Hingga Rabu (23/6), jumlah kasus total sebanyak 9.036 orang dengan jumlah kasus aktif mencapai 730 orang. Jumlah kasus aktif itu terdiri dari 530 orang isolasi mandiri dan 200 orang dirawat.