Jakarta, Gatra.com – Senior Manager Consumer Intelligence NielsenIQ, Nansita Basuki, mengungkapkan bahwa setiap kelas sosial ekonomi atau Socio Economic Status (SES) memiliki adaptasi yang berbeda-beda.
Nansita dalam konferensi pers vitrual Press Briefing NielsenIQ bertajuk "Looking Closer Consumer Behavior Recovery Signs" pada Rabu, (23/6), menyampaikan, kelas sosial ekonomi atas atau biasa disebut Upper SES masih mempunyai limitasi untuk membelanjakan uangnya. Mereka pun cenderung mengurangi frekuensi, seperti jarang bepergian ke toko dan justru cenderung membeli packsize yang lebih besar.
Sementara kelas ekonomi menengah atau Middle SES, sambung Nansita, mereka sama-sama upgrade ke barang dengan packsize selektif lebih besar dan bersifat umum. Akan tetapi mereka juga masih mempertahankan jumlah kunjungan ke toko.
"Mungkin juga mereka ada sih spend uang tetapi tidak sebanyak tadi, Upper SES gitu," ujarnya.
Adapun Lower SES atau kelas sosial ekonomi paling bawah, kata Nansita, ini yang paling bijak di antara kelas ekonomi lainnya. Mereka cenderung memilih produk yang lebih ekonomis dalam packsize yang lebih besar.
"Mereka memilih lebih banyak, tetapi jadinya produk-produk yang dibeli gitu lebih ekonomis. Ini juga menjadi salah satu cara mereka untuk me-manage pengeluaran," ujarnya.