Sydney, Gatra.com - Kota terbesar di Australia, Sydney, kembali melakukan pembatasan karena pandemi COVID-19 sejak Rabu (23/6) ini untuk menahan wabah yang meluas dari varian Delta yang sangat menular. Mereka juga mewajibkan pemakaian masker di kantor-kantor, ketika negara-negara tetangga telah menutup perbatasan mereka.
Salah satunya Selandia Baru, negara yang menaikkan tingkat siaga di ibu kotanya, Wellington, atas kekhawatiran paparan sesudah seorang turis asal Australia dinyatakan positif virus corona setelah kembali ke Sydney dari kunjungan akhir pekan ke negara tetangga tersebut, seperti dilansir dari kantor berita Reuters pada Rabu, (23/6).
Sementara itu, klaster virus terbaru di New South Wales (NSW), negara terpadat di Australia, telah membengkak menjadi lebih dari 30 kasus dalam seminggu. Hal ini mendorong Selandia Baru untuk menghentikan perjalanan bebas karantina.
Pada hari Rabu, (23/6) negara bagian tersebut memperketat pembatasan selama seminggu terhadap pertemuan dan pergerakan di Sydney, karena kekhawatiran tumbuh bahwa klaster terbaru dari varian Delta dapat mendorong wabah yang besar. Namun, mereka justru malah menghentikan penguncian penuh.
Sedangkan di Sydney, terdapat perjalanan terbatas pada tugas-tugas penting bagi penduduk di tujuh area dewan di timur dan barat Sydney. Di mana, dengan kunjungan rumah secara terbatas untuk lima tamu dan mewajibkan masker di dalam ruangan. Bahkan, di kantor dan gym. Kemudian, beberapa sekolah telah berpindah ke pengajaran daring.
"Kami telah beralih dari bahaya yang dekat. Dan sekarang menjadi bahaya yang sangat nyata dan sekarang, tidak hanya di pusat perbelanjaan tetapi tepat di seberang Sydney," kata Menteri Kesehatan NSW, Brad Hazzard, kepada wartawan di Sydney.