Home Teknologi Diragukan Akurasinya, GeNose Jalani Validasi di Tiga Universitas

Diragukan Akurasinya, GeNose Jalani Validasi di Tiga Universitas

Yogyakarta, Gatra.com - Tim pengembang alat skrining Covid-19, GeNose C19, Universitas Gadjah Mada (UGM) memastikan saat ini alat ini tengah menjalani proses validasi eksternal. Tiga universitas dan dua rumah sakit dilibatkan dalam proses ini, termasuk Universitas Indonesia.

Juru bicara tim GeNose, Mohamad Saifudin Hakim,
mengatakan bahwa uji validitas eksternal merupakan bagian dari post-marketing analysis ketika GeNose C19 sudah digunakan oleh masyarakat umum.

"Uji validitas eksternal bertujuan untuk menambah data dan memperkuat kerja AI," kata Hakim dalam pernyataan tertulis yang diterima Gatra.com, Rabu (23/6).

Selain itu, uji validitas eksternal merupakan bagian dari pengembangan keberlanjutan (continuous improvement) serta kepatuhan terhadap regulasi setelah suatu alat kesehatan mendapat izin edar untuk penggunaan.

Tiga universitas yang dilibatkan dalam uji validitas eksternal sebagai penguji independen yaitu Universitas Andalas, Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Airlangga (Unair).

"Ethical clearance atau keterangan lolos kaji etik dengan subjek penelitian manusia sudah keluar dari UI dan Unair. Persetujuan etik bertujuan memastikan penelitian GeNose C19 bekerja sesuai kaidah ilmiah," lanjutnya.

Hakim mengatakan uji validitas eksternal sebenarnya telah dimulai April lalu di Universitas Andalas. Selanjutnya, Rumah Sakit UI memulai tahap uji tersebut pada Juni. Unair dan RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) akan memulai uji validitas eksternal GeNose C19 pada akhir Juni 2021.

"Periode uji validitas empat sampai enam bulan, tergantung perjanjian dengan masing-masing institusi tersebut. Hasil uji validitas belum keluar, karena prosesnya masih berjalan,"katanya.

Kepada pengguna dan operator GeNose C19, Hakim mengingatkan untuk menjaga performa alat tersebut. Saat ini tim pengembang terus menyempurnakan standard operating procedure (SOP) GeNose C19. Hal ini agar alat ini lebih mudah dipahami dan lebih antisipatif terhadap kesalahan operasional yang tanpa disengaja mempengaruhi performa alat.

Usai mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan pada Desember 2020, GeNose C19 telah digunakan di 65 stasiun Kereta Api Indonesia (KAI) sejak Februari 2021. Salah satu stasiun pertama penyedia layanan GeNose C19 ialah Stasiun Yogyakarta.

GeNose C19 oleh UGM diklaim membantu masyarakat yang harus melakukan mobilitas untuk mendeteksi Covid-19 melalui pemeriksaan kandungan napas. Namun sejumlah pihak, termasuk pakar, meminta penggunaan GeNose sebagai syarat perjalanan dihentikan karena hasilnya dinilai tak valid.

1094