Slawi, Gatra.com - Lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah masih terus terjadi. Pemerintah setempat menyiapkan puskesmas-puskesmas sebagai tempat isolasi terpusat untuk menekan penularan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiaji mengatakan, penambahan kasus Covid-19 yang masih terjadi mayoritas berasal dari klaster keluarga di desa-desa.
"Saat ini ada sekitar 10 klaster keluarga yang aktif. Tiap klaster jumlah orang yang terpapar sekitar tiga sampai 10 orang," katanya, Rabu (23/6).
Menurut Hendadi, klaster keluarga muncul secara massif karena disiplin protokol kesehatan yang masih rendah, terutama warga yang sedang isolasi mandiri di rumah. Untuk itu, pihaknya sedang menyiapkan sejumlah puskesmas untuk dijadikan tempat isolasi terpusat.
"Puskesmas yang sedang menyiapkan tempat untuk isolasi terpusat yaitu Puskesmas Bumijawa, Balapulang, Bojong, Jatinegara, Penusupan, Suradadi, dan Pagiyanten," ungkapnya.
Menurut Hendadi, di tiap puskesmas tersebut disiapkan lima hingga 10 tempat tidur untuk isolasi warga positif Covid-19 tanpa gejala dan bergejala ringan. Dengan diisolasi di puskemas, penularan yang berpotensi memunculkan klaster keluarga diharapkan bisa dicegah.
"Lokasi puskemas juga rata-rata ada di desa-desa, jadi isolasinya tidak perlu dibawa ke tempat isolasi terpusat di kabupaten yang lokasinya jauh dari tempat tinggal mereka," ujarnya.
Adapun tempat isolasi terpusat di kabupaten, menurut Hendadi disiapkan di rumah susun yang berada di kompleks RSUD Suradadi. Kapasitas tempat isolasi ini sebanyak 32 tempat tidur.
"Ini sedang disipkan dan pekan ini sudah bisa dipakai untuk mengisolasi pasien bergejala ringan dan tanpa gejala. Nanti pertengahan Juli, kapasitasnya akan ditambah menjadi 86 tempat tidur," imbuhnya.
Hendadi meminta masyarakat untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, dan menjaga jarak serta mengurangi mobilitas jika tidak ada keperluan mendesak.
Hal itu menjadi upaya yang efektif untuk menekan upaya penyebaran Covid-19.
"Untuk menekan jumlah kasus, kuncinya adalah protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas," katanya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, dalam enam hari terakhir, jumlah kasus positif Covid-19 harian mencapai lebih dari 100 orang.
Penambahan tertinggi tercatat pada Senin (21/6) yakni mencapai 148 orang. Sebelumnya, rata-rata kasus harian berkisar 80 - 90 orang.