Home Hukum Bocah Rusak Makam, Gibran Minta Sekolahnya Ditutup

Bocah Rusak Makam, Gibran Minta Sekolahnya Ditutup

Solo, Gatra.com - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, meminta tempat belajar bagi sepuluh anak perusak makam di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, ditutup. Gibran menilai tempat belajar itu melanggar aturan karena berdiri secara ilegal.

Apalagi di masa pandemi Covid-19, tempat belajar tersebut melaksanakan pembelajaran tatap muka.

”Harus ditutup. Sekolahnya enggak berizin. Apalagi pandemi kayak gini bisa tatap muka,” kata Gibran, Rabu (23/6).

Menurut Gibran, tempat belajar di Kelurahan Mojo itu sudah berjalan selama satu tahun. Tempat belajar itu pindahan dari daerah lain dan merekrut anak-anak. ”Ada anak yang dari Solo, tapi kebanyakan dari daerah lain,” jelas Gibran.

Ia meminta anak-anak dan pengasuh rumah belajar tersebut dibina. Izin tempat itu juga harus ditinjau.

”Saya kembalikan ke Pak Kapolres, katanya pihak sekolah mau mengganti kerusakan. Tapi prosesnya enggak sampai di situ. Anak-anaknya harus seperti apa, gurunya harus dibina dan diproses juga,” jelasnya.

Kapolresta Kota Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak tengah melakukan penyidikan terhadap kasus ini. Saat ini, enam orang pengasuh tempat belajar itu telah dimintai keterangan atas perusakan makam berornamen salib tersebut.

”Pengasuhnya kami amankan. Ada enam orang,” katanya.

Polresta Kota Solo juga telah menciduk 39 anak di sekolah tersebut. Anak-anak itu akan menjalani konseling. ”Kita asesmen dulu untuk menentukan tindakan konseling,” ujarnya.

Saat ini Polresta Solo tengah melakukan penyidikan perkara tersebut. Beberapa saksi dimintai keterangan termasuk saksi korban dan pengasuh.

Selain itu, Polresta Kota Solo juga telah bertemu dengan tokoh masyarakat agar masyarakat tak terprovokasi dan tetap tenang atas kejadian ini. ”Kami minta tetap tenang dan menyerahkan semua proses hukum yang sedang berjalan. Kami akan bekerja secara profesional,” katanya.

1614