Purworejo, Gatra.com- Untuk mengembangkan partisipasi masyarakat dalam mengawasi Pemilu, Bawaslu Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Kali ini yang digandeng adalah Keluarga Mahasiswa Purworejo UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta atau Kamapuriska.
Kerjasama tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani Ketua Bawaslu Purworejo, Nur Kholiq dan Ketua Kamapuriska, Nasihasyihmi' Rojul Fikri di Ruang Sidang Nur Hadi Bawaslu Purworejo, Senin (21/6). Dalam keggiatan ini hadir pula oengurus Kamapuriska serta jajaran pimpinan Bawaslu Purworejo yaitu, Rinto Hariyadi, Ali Yafie dan Abdul Azis.
"Mahasiswa merupakan kaum millenial yang sangat strategis dalam membangun iklim demokrasi yang lebih baik. Kami sangat bangga ada mahasiswa yang tertarik terhadap isu kepemiluan. Harapannya kemitraan ini dapat memberikan semangat edukasi dalam bidang politik," kata Ketua Bawaslu Purworejo, Nur Kholiq.
Koordinator Divisi Hukum, Humas, Data dan Informasi Rinto Hariyadi mengatakan, keterlibatan kaum muda dalam hal pengawasan partisipatif di Purworejo belum maksimal. Belum banyak mahasiswa yang tertarik dalam isu-isu kepemiluan. "Kami sangat senang ada mahasiswa yang tertarik isu kepemiluan. MoU dari kalangan mahasiswa ini baru yang pertama kali dijalin. Semoga kerjasama ini bisa berjalan lancar dan ada out put yang nyata dalam pendidikan kepada pemilih millenial," ujarnya.
Lanjutnya, para mahasiswa memiliki peran strategis yang memiliki pengaruh kuat di masyarakat. Mahasiswa memiliki pengetahuan yang luas sehingga memungkinkan untuk terlibat dalam pendidikan kepada pemilih. "Kerjasama ini dapat membantu Bawaslu Purworejo dalam melakukan pengawasan ketika berlangsung tahapan pemilihan nanti," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kamapuriska, Nasihasyihmi' Rojul Fikri mengatakan, Kamapuriska memiliki progam kerja salah satunya dalam mengembangkan bidang politik dan pengembangan demokrasi di Purworejo. "Sebagai generasi millenial, kesadaran politik perlu dikembangkan untuk melibatkan peran demokrasi bagi pemilih pemula," kata Nasihasyihmi.