Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero), Irfan Setiaputra hadir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang diselenggarakan oleh Komisi VI DPR RI pada Senin (21/06). Irfan menyampaikan bahwa hingga saat ini telah ada 1099 karyawan Garuda yang telah mengambil penawaran pensiun dini. Meski demikian, dari jumlah tersebut, jumlah persentase Pilot yang mengambil penawaran program itu masih di bawa harapan pihak manajemen Garuda.
"Sayangnya memang yang saya ingin sampaikan ada 1.099 dan memang dari jumlah yang masuk itu, kami memang melihat jumlah pilot yang mendaftar nampaknya belum terlalu banyak," ungkapnya.
Saat ditanya oleh Angota Komisi VI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade terkait jumlah karyawan yang sesuai dengan alat produksi Garuda di situasi saat ini, Irfan belum mampu menjawabnya.
"Jumlah karyawan ini harus sesuai dengan alat produksi, nah alat produksi ini bergerak. Hitunganya masih kita hitung. Tapi memang angka ini... pertanyaan yang agak menjebak karena nanti dianggap akan jadi target. Kalau masih ada gap, apa yang akan dilakukan oleh perusahaan. Untuk pertanyaan itu saya minta izin tidak bisa menjawab." jelasnya.
"Tapi hasil yang masuk dari seribu itu masih jauh dari harapan kita. Jadi kita masih ada penawaran-penawaran lain yang nanti kita diskusikan, yang jelas kita tidak punya keinginan sama sekali untuk menzalimi karyawan dan ini bukan waktu yang tepat orang dipaksa keluar. Kita harus tahu ini," tambah Irfan.
Selain penawaran pensiun dini, manajemen Garuda turut membuka kemungkinan untuik menawarkan skema cuti di luar tanggungan, terutama bagi karyawan yang akan dan baru saja melahirkan serta bagi mereka yang berencana mengambil kuliah.
"Belum ditawarkan. Kami memang berencana untuk menawarkan skema cuti di luar tanggungan khususnya buat mereka yang baru melahirkan atau yang akan melahir supaya memberi mereka ruang yang lebih luas bersama anak," pungkas Irfan.