Banjarnegara, Gatra.com – Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, memastikan masyarakat bisa menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam acara-acara yang melibatkan orang banyak. Salah satunya, gelar budaya wayangan yang sudah menjadi tradisi di Banjarnegara.
Secara khusus, Bupati Budhi meninjau kegiatan kesenian wayangan di Desa Gembongan Kecamatan Sigaluh. Wayangan tersebut digelar oleh masyarakat di balai desa setempat, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Budhi Sarwono mengungkapkan kegembiraannya bahwa masyarakat sudah sadar protokol kesehatan. Mereka hadir dengan memakai masker dengan benar, menjaga jarak di kursi yang sudah disediakan, dan ada petugas pemindai suhu badan. Sebelum masuk ke lokasi pertunjukan, secara sadar mereka juga mencuci tangan.
“Alhamdulillah semua seniman dan penonton tertib dan jaga jarak. Dari penonton, pemusik, seniman, sinden, semuanya maskeran. Tidak ada yang dempet-dempetan. Hanya wayangnya yang dempet-dempetan dan enggak maskeran,” ucap bupati, melalui keterangan tertulis, Senin malam (21/6).
Bupati mengapresiasi panitia dan masyarakat, serta kepada aparat TNI, Polri, BPBD dan satgas yang berhasil mengedukasi dan mendampingi acara masyarakat sehingga gelar kesenian itu bisa berjalan tertib dan lancar.
“Terima kasih atas edukasi dan pendampigan dari aparat. Inilah yang masyarakat dambakan. Masyarakat bisa tertib dan patuh menjaga prokes. Dan alhamdulilah kegiatannya lancar, semuanya bisa jalan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, bupati mengajak aparat dan masyarakat untuk menyimak pidato Presiden Joko Widodo, baru-baru ini. Presiden Jokowi mengimbau masyarakat untuk tidak panik secara berlebihan dengan adanya virus Corona. Karena lebih dari 90 persen pasien Covid bisa disembuhkan.
“Mari simak pidato Pak Presiden. Dan sebelum ada pidato tersebut, kita di Banjarnegara sudah melaksanakannya. Dengar juga wejangan ulama besar Habib Lutfi, spiritnya sama dengan kita. Intinya ayo tingkatkan imun dengan makan yang cukup, tetap berkegiatan dengan mematuhi prokes serta melakukan olah raga, dan tingkatkan iman taqwa kita kepada Allah. Ini lebih penting daripada mengunci diri di dalam rumah dalam ketakutan yang berlebihan,” tandas Budhi.
Bupati juga menguraikan, bahwa sejak awal dia mengizinkan kegiatan masyarakat karena berpedoman pada aturan PPKM yang dikeluarkan presiden dan ditandatangani Menteri Dalam Negeri. Dalam aturan PPKM pada nomer 5, kegiatan masyarakat diperbolehkan, maksimal 25 persen dari kapasitas penonton. “Jadi, jika tempat acara kapasitasnya 1000 orang, dibolehkan 250 orang yang menonton. Kan ada aturannya semua, mari kita baca dan pedomani dengan baik, biar tidak salah paham,” jelasnya.
Sementara, gelar wayangan tersebut menghadirkan dalang Ki Miskal Sujono dari Prigi. Penonton yang hadir dibatasi 150 orang.