Pati, Gatra.com - Melejitnya kasus Covid-19 di Kabupaten Pati, Jawa Tengah membuat dilema Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati. Pasalnya, tidak hanya rumah sakit yang penuh sesak oleh pasien Covid-19, ketersediaan oksigen di rumah sakit pun semakin mengkhawatirkan.
Bupati Pati Haryanto mengatakan, sudah berkoordinasi ke berbagai pihak agar ketersediaan oksigen di sejumlah rumah sakit dapat tercukupi. Ia mengaku telah melayangkan surat kepada Kemenkes, agar pasokan oksigen dari vendor tidak mengalami keterlambatan. Terlebih, memberikan kesempatan rumah sakit untuk bekerjasama dengan vendor lain.
"Bahkan saya sudah minta tolong ke Pak Gubernur kemarin. Malam Minggu juga saya minta tolong ke Dinkes Provinsi, Alhamdulillah direspon dengan menghubungi pihak vendor. Tetapi ketersediaannya kan tidak cukup sehari, dua hari saja," ujarnya di Pendapa Kabupaten Pati, Senin (21/6).
Minimnya pasokan oksigen di Pati, diakuinya cukup membuat gamang. Lantaran urgensi oksigen bagi pasien positif terinfeksi virus corona. "Satu pekan ini kami was-was dengan pasokan oksigen. Sekalipun diisi tetapi agak was-was karena kebutuhan pasien Covid-19 itu dari oksigen. Kalau oksigennya terlambat jadi persoalan," keluhnya.
Selain itu, pihaknya turut dihadapkan pada tumpukan pasien Covid-19 di rumah sakit. Dari 10 rumah sakit di Pati secara kumulatif memiliki 604 tempat tidur. Nahasnya saat ini, ada sebanyak 622 pasien Covid-19 yang tengah menjalani perawatan. Rinciannya, 207 pasien positif Covid-19 dan 415 pasien berstatus suspek.
"Kita tetap berupaya dengan maksimal karena dari 10 rumah sakit ada 604 tempat tidur itu sudah cukup banyak loh. Tapi saat ini yang cukup banyak kan suspek. Suspek saja sudah 415, sedangkan yang terkonfirmasi baru 207. Jadi kalau secara keseluruhan, hanya diisi yang terkonfirmasi saja sudah cukup," bebernya.
Imbuh Haryanto, dari total pasien tersebut, sebanyak 76 pasien berasal dari luar Pati. "Kita tidak boleh menolak pasien. Orang yang masuk kan tidak ditanya dari mana. Pasien masuk ya di terima, ternyata dari tetangga daerah. Enggak tahu hari ini nambah lagi atau tidak, ada yang pulang, ada yang pulang karena dipanggil Yang Maha Kuasa," jelasnya.