Kabul, Gatra.com - Presiden Afghanistan Ashraf Ghani telah menggantikan menteri pertahanan dan dalam negerinya serta kepala staf militer di tengah meningkatnya korban, antara pasukan keamanan Afghanistan dengan Taliban dalam pertempuran yang meningkat tajam belakangan ini.
Dikutip Reuters, Minggu (20/6), Reshuffle itu diumumkan Sabtu malam oleh pihak istana kepresidenan, saat pasukan keamanan Afghanistan memerangi Taliban di 28 dari 34 provinsi di negara itu, dengan kelompok garis keras Z, yang selama ini mengklaim lebih banyak wilayah dikausai dalam beberapa pekan terakhir.
Bismillah Khan Mohammadi ditunjuk sebagai menteri pertahanan sementara menggantikan Asadullah Khalid, yang baru saja kembali ke negara itu setelah sakit berkepanjangan, sedangkan Abdul Sattar Mirzakwal diangkat sebagai menteri dalam negeri baru menggantikan Hayatullah Hayat.
Diketahui, komandan senior di bawah mendiang pahlawan perlawanan anti-Soviet Ahmad Shah Massoud, Mohammadi memiliki karir militer yang panjang dan menjabat sebagai menteri dalam negeri, menteri pertahanan dan kepala staf militer di pemerintahan mantan presiden Hamid Karzai.
“Jenderal Wali Mohammad Ahmadzai diangkat sebagai kepala staf militer yang baru, menggantikan Jenderal Yasin Zia,” kata istana.
Pejabat keamanan menjelaskan pada hari Jumat, 24 anggota tentara pasukan khusus Afghanistan tewas dan puluhan lainnya terluka dalam pertempuran untuk merebut kembali sebuah distrik yang direbut oleh Taliban di provinsi Faryab utara.
Taliban melakukan kampanye selama berbulan-bulan ini untuk memperluas pengaruhnya di seluruh negeri ketika AS mulai menarik pasukan mulai 1 Mei dan menutup beberapa pangkalan serta menyerahkannya kepada pemerintah Afghanistan.
Sejak AS mengumumkan rencana pada April untuk menarik semua pasukannya pada 11 September, setidaknya 30 distrik telah direbut oleh Taliban.
Seorang pejabat keamanan yang enggan disebut identitasnya mengatakan sudah banyak korban yang dari pasukan keamanan Afghanistan, warga sipil serta Taliban dalam beberapa pekan terakhir saat pertempuran sengit berkecamuk. Tidak dijelaskan secara detil berapa jumlah korban.