Jakarta, Gatra.com– Peningkatan kasus positif Covid-19 akhir-akhir ini membuat rumah sakit menjadi penuh. Jika pemerintah tidak mengambil tindakan untuk mengatasi hal ini secepatnya, diprediksi tsumani Covid-19 akan menghantam Indonesia. Ahli dan pakar kesehatan pun mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah tegas untuk mengatasi ini semua. Salah satunya dengan menerapkan karantina wilayah atau lockdown guna membatasi mobilitas manusia.
“Pemerintah harus berani [ambil tindakan] radikal. Opsinya cuma dua; PSBB nasional pada bentuk semula atau lockdown regional terbatas pada pulau besar seperti pulau jawa, sumatera kalimantan. Dilakukan secara berkala,” ujar Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra dalam konferensi pers daring, Minggu (20/6).
Hermawan menyebut negara-negara sudah mulai menerapkan kebijakan karantina wilayah secara ketat. Bahkan, banyak negara yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda positif setelah memberlakukan karantina wilayah. “Karena seluruh negara sudah melewati kasus [Covid-19], tiada cara lain. Baik tetangga kita Singapura, Malaysia, Australia maupun negara-negara besar di eropa dan asia timur.” Ungkap Hermawan
Lebih lanjut, Hermawan menyebut mustahil jika pemerintah tetap menjaga aspek ekonomi dan kesehatan secara bersamaan. Itu terbukti dalam setahun terakhir, di mana pemerintah tetap mengeluarkan uang yang banyak dan kasus Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda ke arah positif.
“Karena kalau kita begini saja, ekonomi terpuruk terus. Dulu kita takut ketika membahas lockdown, takut PSBB nasional dengan asumsi butuh ratusan triliun. Tapi kira-kira pertanyaan saya, ‘berapa duit yang sudah habis hingga 15 bulan berlalu ini,” tandas Hermawan