Sleman, Gatra.com - Kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, cendekiawan bangsa Ahmad 'Buya' Syafii Maarif berpesan untuk mewujudkan cita-cita bangsa yang tertuang di pasal 33 UUD 1945 dan sila kelima Pancasila.
"Tadi kami diskusi panjang dan hangat. Kami bicara politik, tapi ndak usah kita buka di sini, nanti malah menyalahi," kata Buya usai pertemuan di rumahnya di Perum Nogotirto, Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu siang (19/6).
Menurut Buya, sejak Indonesia merdeka, cita-cita bangsa yang tertuang di pasal 33 UUD 1945 dan sila kelima Pancasila masih menggantung di awan tinggi. "Sejak kita merdeka sampai hari ini," katanya.
Bersama Menteri Perindustrian yang juga kader Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita, Airlangga beserta rombongan tiba di rumah Buya pada 13.09 WIB dan menggelar pertemuan hingga jam 14.06 WIB.
Buya mengatakan negara ini sedang dalam krisis negarawan karena yang banyak muncul adalah politisi. Dampaknya, negara berjalan terseok-seok.
Soal apakah Airlangga termasuk negarawan yang diharapkan, Buya mengatakan tidak mau menilainya dan menyerahkan penilaian tersebut pada masyarakat.
"Sebelumnya saya tidak pernah berbicara langsung dengan beliau (Airlangga). Semua menteri perekonomian sebelumnya selalu ke sini. Tadi diskusi kita panjang dan hangat," ungkap Buya.
Buya juga meminta kedatangan Airlangga ke rumahnya tak dikaitkan dengan pencapresan Airlangga seperti telah disampaikan sejumlah pihak di Golkar.
Airlangga kepada wartawan mengatakan kedatangannya ke Buya hanya untuk silaturahmi. "Nanti saja di tempat acara satu lagi dilanjutkan. Terima kasih," katanya singkat.
Kunjungan ke Buya ini merupakan rangkaian kunjungan kerja Airlangga sejak Jumat (18/6). Bermula dari Solo, Jawa Tengah, rombongan mampir ke Klaten, dan diakhiri acara internal dengan DPD Golkar DIY pada Sabtu malam.