Blora, Gatra.com - Bupati Blora, Arif Rohman meminta seluruh Rumah Sakit untuk mengoptimalkan Tenaga Kesehatan (Nakes) dalam menangani pasien Covid -19. Jika dirasa keberadaan Nakes saat ini kurang, Arif meminta dilakukan perekrutan Nakes.
"Kemana lagi kalau semuanya penuh? Tidak mungkin ke rumah sakit wilayah lain karena disana juga digunakan untuk pasiennya sendiri. Oleh karena itu, kita harus mengoptimalkan potensi yang ada. Termasuk SDM atau tenaga nakesnya. Coba dibuka saja lowongan tenaga medis Covid-19,"" kata Arif, saat rapat bersama Satgas Covid-19, Sabtu (19/6).
Selain penambahan Nakes, Arif juga meminta Rumah sakit untuk menambah ruang isolasi pasien. Hal ini menyusul sejumlah laporan adanya pasien Covid -19 tidak bisa rawat inap di rumah sakit karena penuh.
"Kita minta RSUD Blora dan RSUD Cepu untuk menambah ruang isolasi dan tempat tidurya hingga 2/3 kapasitas yang ada secepat mungkin. Sehingga masih ada 1/3 nya untuk pasien umum. Jangan sampai ada lagi pasien Covid-19 tidak bisa masuk rumah sakit dengan alasan penuh," jelasnya.
Bupati Arief juga meminta masing-masing RS bisa menyediakan nomor call center untuk diumumkan kepada masyarakat. Sehingga jika ada yang membutuhkan bisa langsung dihubungi tentang ketersediaan kamar.
"nanti dibuat daftar call center masing-masing rumah sakitnya juga. InshaAllah ini menjadi amal ibadah Bapak Ibu semuanya dalam melayani masyarakat kita yang sedang sakit," pungkasnya.
Sementara itu, Plt Kadinkes Blora, Edi Widayat mengatakan saat ini ada sekitar 30 Nakes yang terpapar Covid -19. Mereka saat ini menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Perkembangan tenaga medis ada beberapa yang terpapar karena kondisi mereka. Ada 30 nakes kami yang terpapar dan saat ini menjalani isolasi mandiri di rumah," ungkapnya.
Edi pun menekankan seluruh Nakes tetap semangat dalam penangannya Covid -19 dan menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada.
"Saya sudah tekankan mereka untuk tetap semangat. Pandemi ini masih terus terjadi, tetap patuhi SOP penanganan yang ada," jelasnya.