Jakarta, Gatra.com – Presiden Direktur (Presdir) PT Cashlez Worldwide Indonesia, Suwandi, mengatakan, pihaknya berupaya turut menggerakan UMKM, ekonomi, dan membantu pemerintah Indonesia mengatasi dampak pandemi Covid-19.
Menurut Suwandi, untuk mewujudkan itu, pihaknya menggandeng fintech P2P Lending PT Lumbung Dana Indonesia (LDI) untuk melengkapi dan meningkatkan pelayanan keuangan kepada para pelaku usaha.
"Hal ini sekaligus sebagai wujud komitmen kami terhadap perkembangan UMKM di Indonesia," kata Suwandi dalam siaran pers pada Sabtu (19/6).
?Suwandi menambahkan, kolaborasi gotong royong pihaknya dengan LDI ini dengan prinsip kerja sama yang menguntungkan semua pihak dalam membangun ekosistem fintech di Indonesia.
Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan Program Sinergy Pemerintah, yakni Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta AFTECH dan AFPI untuk mempercepat tingkat kemandirian (life cycle) dari industri fintech.
Program ini, lanjut Suwandi, dapat meningkatkan pangsa pasar fintech di Indonesia, sehingga dapat menjangkau lebih banyak UMKM di seluruh negeri ini untuk menjadi mata rantai agen pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi Covid-19.
Sementara itu, Presiden Direktur LDI, Yoga Mahesa P. Kuniarto, mengatakan, kerja sama ini sebagai terobosan dalam meningkatkan pangsa pasar UMKM yang membutuhkan akses permodalan untuk bisa dilayani dengan cepat, transparan, serta tanpa jaminan.
"Pengembangan pangsa pasar saat ini menjadi prioritas dari life cycle P2P lending Lumbung Dana, kami harus bergerak cepat dan cerdas dalam menjawab kebutuhan pelanggan, khususnya dalam akses permodalan," ujarnya.
Yoga optimistis bahwa kerja sama ini akan memberi manfaat kepada pelaku UMKM dalam sebuah ekosistem yang terpadu, sehingga UMKM dimanjakan dengan ketersediaan pembiayaan permodalan dan proses pengajuan yang lebih cepat serta tidak rumit.
Menurutnya, proses pengajuan permodalan berlangsung cepat dan tidak rumit karena semua data sudah diprofiling dalam data sistem yang terintegrasi dan tentunya bermanfaat dalam mengurangi risiko gagal bayar.
"Kami ingin bersama-sama membangun data dan ekosistem yang mandiri. Kami yakin di Indonesia peluang elaborasi seperti ini masih sangat terbuka luas," kata Yoga.
Potensi ini masih tebuka luas, lanjut Yoga, karena Indonesia memiliki bonus demografi yang belum terkoneksi dan terutilasi secra baik. Ini adalah peluang yang bisa digarap bersama.
Cashlez dan LDI menargetkan pelayanan keuangan dalam periode 1 tahun akan mencapai nilai transaksi keuangan sebesar Rp10 triliun dan diharapkan akan terus meningkat di tahun selanjutnya. Kerja sama ini juga menargetkan meningkatnya jumlah pelanggan menjadi 500.000 di tahun 2021.