Purworejo, Gatra.com – Perkembangan pandemi Covid-19 secara nasional cenderung memprihatinkan. Pun di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah yang mengalami peningkatan jumlah kasus secara drastis dalam beberapa hari terakhir. Meskipun tidak separah kabupaten/kota lain di Jateng namun tetap saja membuat was-was.
Dari data rekap harian Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Purworejo, pada Jumat (18/6) ada penambahan 148 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Tiap hari selalu saja ada desa yang menjadi klaster dominan.
Klaster besar hari ini adalah Dusun Ngandagan, Desa Wirun, Kecamatan Kutoarjo. Sebanyak 25 warga dusun tersebut terkonfirmasi positif corona dari klaster hajatan. Dalam kasus ini, satu orang meninggal dunia.
"Awal mulanya tanggal 9 Juni lalu ada warga RT 3 RW 5 yang menggelar hajatan mantu. Ada tamu dari luar kota juga. Enam hari kemudian, beberapa orang yang lagan [membantu] hajatan sakit lalu berobat ke RS Palang Biru. Diswab antigen hasilnya positif," ungkap Kepala Desa Wirun, Wahyudi, melalui pesan singkat, Jumat sore (18/6).
Setelah itu, petugas melakukan tracing swab antigen terhadap 33 orang kontak erat, hingga hari ini sudah 25 orang warga terpapar virus yang terus bermutasi.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19, dr Tolkha Amaruddin, menerangkan bahwa untuk virus varian Delta atau corona India belum ditemukan di Kabupaten Purworejo. Meskipun ada isu yang mengatakan bahwa varian baru tersebut tekah menyerang warga Desa Brenggong, Kecamatan/Kabupaten Purworejo.
"Ada tiga spesimen dari tiga pasien suspect Covid-19 varian Delta yang sedang kami periksakan WGS-nya (Whole Genum Sequencing) ke Lab FK UGM. Hasilnya baru bisa diketahui antara dua minggu [pekan] hingga satu bulan lagi. Karena antrean di lab sangat banyak," kata Tolkha.