Home Kesehatan Ketua DPRD: Tanpa Vaksin, Penanganan Covid-19 Omong Kosong!

Ketua DPRD: Tanpa Vaksin, Penanganan Covid-19 Omong Kosong!

Karanganyar, Gatra.com - Ketua DPRD Karanganyar Bagus Selo menyebut pentingnya seluruh warga mendapat vaksinasi Covid-19. Kekebalan tubuh yang terbentuk diyakini bakal menangkap infeksi virus tersebut.

Vaksin harus merata diberikan secepatnya. Itu langkah pertama, yakni ketersediaannya. "Kalau ngomong penanganan lain seperti mengurangi kerumunan dan prokes tanpa kepastian pemberian vaksin, namanya omong kosong! " kata Bagus Selo kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (18/6).

Pemberian vaksinasi bertujuan mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok. Syaratnya, vaksin Covid-19 perlu diberikan kepada 70 persen dari populasi. Di Karanganyar, hingga Kamis (17/6) sebannyak 87.928 sasaran telah menerima dosis pertama. Dilanjutkan ke dosis kedua sebanyak 52.671 sasaran. Adapun sasarannya adalah tenaga kesehatan (nakes), pelayan publik dan lansia. Jumlah tersebut belum mencapai target 70 persen dari total populasi.

Lebih lanjut dikatakan Bagus Selo, ia menegur Satgas Covid-19 dalam rapat koordinasi belum lama ini. Menurutnya, terjadi sejumlah kecerobohan yang dilakukan manajemen rumah sakit yang merawat inap pasien Covid-19.

"Pasien Covid-19 di RS seharusnya tidak boleh dijaga keluarganya apalagi dibesuk. Serahkan saja ke nakes. Ini yang membuat penularan makin masif. Lalu, jumlah isoman jauh lebih banyak daripada yang dirawat di RS. Kalau isoman ini tanpa pengawasan, bisa celaka. Mereka bisa pergi kemana-mana dan tak tahunya menularkan virus. Mereka santai saja enggak merasa gejala. Tapi orang yang tertular itu bisa mati (komorbid)!" katanya.

Ia sangat berharap peran aktif Satgas Jogo Tonggo dalam mengawasi atau membantu logistik harian isoman. Sebab, pemerintah tidak mampu mencukupi logistik tersebut secara kontinyu sampai masa isolasi mandiri selesai.

Bagus juga mendesak Satgas Covid-19 tingkat kabupaten menangani lebih cerdas. Misalnya membuka tempat isolasi terpusat.

"BLK Karangpandan sudah ada. Silakan dipakai mengisolasi. Jaga-jaga saja jika terjadi gejolak sepertti di Kudus. Di sana akan lebih terpantau daripada isolasi mandiri di rumah. Kasihan nakes kalau begini terus. Warga perlu lebih sadar prokes," katanya.

Kemudian, Bagus meminta koordinasi pendataan by name dan by addres pasien rawat inap dan isoman lebih diperhatikan puskesmas dan pemerintah desa. Selama ini hubungan keduanya seakan parsial.

Ia mengapresiasi inisiatif pemerintah desa terkait pemberian tanda stiker rumah warga yang dipakai isolasi mandiri. Hal itu memudahkan satgas jogo tonggo menyikapinya.

Mengenai anggaran, Bagus Selo menyebut tersedia belanja tak terduga (BTT) Rp10 miliar untuk penanganan Covid-19.

'Jangan menunggu lama-lama. Siapkan dengan cepat sebelum terlambat. Termasuk pemberian sanksi bagi pelanggar. Saya sepakat dengan penutupan sementara pasar tradisional atau pasar modern untuk sterilisasi setelah ada yang terkonfirmasi positif terpapar Covid-19 di pasar," ujarnya.
 
 
1099