Jakarta, Gatra.com - Pada akhir Mei lalu, sebanyak enam orang anggota TNI AL melakukan pengeroyokan terhadap seorang warga sipil di Purwakarta. Pengeroyokan terjadi karena mobil orang tua dari pacar salah satu oknum dengan inisial MDS hilang dibawa pergi.
"Calon istri dari anggota kita tersebut kehilangan mobil. Orang tua tersebut sampaikan ke anggota kita, sehingga anggota kita tersebut berinisiatif untuk mencari pelakunya," ujar Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut ( Danpuspomal) Nazali Lempo di Markas Puspomal, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (18/6)
Nazali menyebut, kejadian tersebut yang memantik emosi MDS dan segera mencari pelaku pencurian mobil. MDS tidak sendirian dalam melakukan pencarian, dia ditemani rekan-rekannya dari kesatuan Polisi Militer AL yakni MFH, WI, YMA, BS, SMDR.
Setelah berhasil mendapatkan dua pelaku, para oknum anggota tersebut membawanya ke Wisma Atlet Dayung, Jati Luhur Purwakarta. Di sana, para oknum tersebut melakukan interorasi dan meluapkan emosi kepada korban.
"[Setelah] Pelakunya ditemukan, sehabis itu anggota kita membawa ke wisma atlet (purwakarta). Mungkin pada saat di wisma atlet, sempat diinterogasi sama anggota kita, mungkin anggota kita menanya. Memang kedua oknum tersebut mengakui. Dia menggelapkan mobil tersebut, bahkan mobil itu udah sempat dijual," ucap Nazali
Lebih lanjut, Nazali mengatakan pihaknya akan transparan dan terbuka dalam menangani kasus tersebut. Ia menyebut TNI AL tidak akan membela perilaku para pelaku.
"Pelakunya sudah ada 6 orang sekarang sudah kita tahan. Nanti kita proses dalam waktu yg dekat, dalam proses tersebut 5 hari, mungkin 5 hari tersebut nanti berkas sudah kita kirim, kita kirim ke pengadilan militer," ungkap Nazali